Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Industri Penerbangan Mulai Bangkit

Hilda Julaika
10/7/2020 05:10
Industri Penerbangan Mulai Bangkit
Lion Air Group melaporkan adanya peningkatan permintaan layanan jasa penerbangan menggunakan maskapai tersebut, baik penumpang maupun barang(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

LION Air Group melaporkan adanya peningkatan permintaan layanan jasa penerbangan menggunakan maskapai tersebut, baik penumpang maupun barang.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, tren operasional layanan penerbangan sejalan dengan permintaan perjalanan udara yang terus tumbuh dan diprediksi mendekati kembali normal.

“Tren penerbangan kami te­rus tumbuh dan diprediksi mendekati kondisi normal, yang diharapkan pada akhir tahun ini atau awal tahun de­pan bisa terwujud,” ujar Danang melalui keterangan resminya, kemarin.

Naiknya operasional penerbangan dari bulan ke bulan itu, sambungnya, tak lepas dari pergerakan ekonomi menuju arah yang lebih baik karena berbagai program dan inisiasi pemerintah.

Selain itu, juga didorong harga uji kesehatan yang semakin terjangkau, terutama metode uji kesehatan screening awal dan cepat (rapid test) covid-19, dan kemudahan ak­ses mendapatkan uji kese­hatan karena tersedia di banyak lokasi.

“Selain itu, persyaratan dokumen perjalanan udara bagi penumpang semakin mudah,” imbuh Danang.
Untuk melayani penerbangan itu, Lion Air Group menyiapkan semua armada, yang terdiri dari tipe Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 320-200CEO, Airbus 320-200NEO, Airbus 330-300CEO, Airbus 330-900NEO, ATR 72-500 dan ATR 72-600, yang dioperasikan menurut kebutuhan.

Pihaknya pun memastikan pelaksanaan penerbangan Lion Air Group tetap menja­lankan protokol kesehatan, dengan harapan agar setiap operasional memenuhi unsur-unsur keselamatan, keamanan (safety first), dan dalam upaya tidak menyebabkan penyebaran covid-19.

Peningkatan operasional penerbangan itu juga membuat perusahaan mempekerjakan kembali 2.600 tenaga kontrak yang sebelumnya tidak diperpanjang masa kontrak kerja mereka.

Kolaborasi usaha

Di kesempatan terpisah, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming mengusulkan organisasi itu membuat kolaborasi bisnis dengan Garuda Indonesia, sebagai upaya membantu industri penerbangan yang terancam bangkrut karena pandemi covid-19.

“Saya sudah menyampaikan apakah bisa pengurus Hipmi mendapatkan member untuk pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia, misalnya mendapatkan harga khusus untuk anggota kami,” katanya dalam Webinar Fase Baru Industri Penerbangan: Strategi dan Peluang Usaha.

Sekretaris Jenderal BPP Hipmi Bagas Adhadirgha, yang juga founder dan CEO PT Asia Aero Technology, mengatakan bisnis penerbangan hampir mati selama tiga bulan terakhir dengan margin yang sangat tipis, yakni hanya 3%.

“Apabila tidak terjadi perputaran penerbangan, otomatis sektor-sektor penunjangnya seperti bandara atau bengkel pesawat juga tidak punya pekerjaan, sehingga mengakibatkan efek domino bagi seluruh sektor industri penerbangan,” ujarnya. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya