Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Perbarindo Gencarkan Digitalisasi BPR-BPRS di Tengah Pandemi

Ghani Nurcahyadi
23/6/2020 21:05
Perbarindo Gencarkan Digitalisasi BPR-BPRS di Tengah Pandemi
Ilustrasi pelayanan di salah satu BPR(Dok. Perbarino)

UPAYA melakukan edukasi dan memaksimalkan pelayanan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)- Bank Perkreditan Rkayta Syariah (BPRS) terus dilakukan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) di tengah pandemi Covid-19.

Wakil Ketua umum Perbarindo Tedy Alamsyah mengatakan, pihaknya menggencarkan proses digitalisasi layanan BPR-BPRS agar terus bisa menjangkau nasabah selama pandemi Covid-19.

"Kalau kita bicara market bahwa saat ini kami  sudah melakukan shifting (pergeseran). Dan yang namanya shifting itu bertahap dan tidak bisa 100%. Yang paling penting adalah memulai untuk mengenalkan industri ini ke kaum milenial. Kami berpikir sustainability bisnis dan berpikir tentang who’s the next market dari industri ini,” kata Tedy dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, Perbarindo memiliki 24 Dewan Pengurus Daerah (DPD) di tingkat Propinsi dan 48 Dewan Pengurus Komisariat (DPK) di tingkat Kabupaten/Kota dengan jumlah anggota sebanyak 1.558 BPR-BPRS.

Industri BPR-BPRS, kata tedy, merupakan bank milik anak negeri dan kepemilikan 100% dari masyarakat Indonesia dengan dukungan kantor terdiri dari 6.093 unit yang tersebar dari Aceh sampai dengan Papua.

Baca juga : Belanja Bahan Pokok dan Sayuran Secara Online Meningkat Saat PSBB

Industri BPR -BPRS telah melayani masyarakat Indonesia sebanyak 18,3  juta nasabah yang terdiri dari debitur sebanyak 4 juta rekening dengan rata-rata pinjaman Rp27  juta, deposan sebanyak 707.000 rekening dengan rata-rata deposito sebesar Rp106 juta dan penabung sebanyak 13,4 juta rekening dengan rata-rata tabungan sebesar Rp2 juta.

Di sisi lain, edukasi terhadap seluruh kalangan di Indonesia terkait BPR-BPRS terus dilakukan. Diantaranya dengan menggelar lomba foto, poster, video, dan tiktok dalam rangka menperingati Hari BPR-BPRS nasional yang jatuh setiap 21 Mei.

Tedy yang juga ketua panitia lomba kreativitas tersebut mengatakan, lomba itu merupakan bagian dari edukasi ke masyarakat untuk meningkatkan branding BPR-BPRS.

“Kami sadar bahwa di era digitalisasi, kegiatan membangun branding industri BPR melalui sarana teknologi dan media sosial tetap bisa berjalan dan tak terhambat oleh situasi pandemi. Inilah yang kami lombakan dan sosialisasikan secara digital,” ujar Tedy. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya