Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Mentan Minta Anggaran Ditambah

Ant/E-3
23/6/2020 06:00
Mentan Minta Anggaran Ditambah
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (dalam layar) saat rapat kerja secara virtual dengan Komisi IV DPR di Jakarta.(MI/Susanto)

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai pagu indikatif anggaran Kementerian Pertanian yang dialokasikan sebesar Rp18,4 triliun pada 2021 masih jauh dari memadai. Mentan pun meminta tambahan anggaran sebesar Rp10 triliun.

Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, kemarin, Mentan Syahrul menyatakan pemulihan ekonomi pada 2021 akan banyak bertumpu pada sektor pertanian, terutama dalam menjaga ketahan­an pangan seusai masa pandemi.

“Pagu indikatif sebesar Rp18,4 triliun yang dialokasikan kepada Kementerian Pertanian pada 2021 tampaknya masih jauh dari memadai,” kata Mentan.

Syahrul memaparkan Kementan telah merancang program yang akan dijalankan pada 2021, seperti peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, dan penguatan cadangan dan sistem logistik pangan. Selain itu, pengembangan pertanian modern dan peningkatan ekspor.

Menurut Syahrul, guna mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19, Kementan pun mengusulkan tambahan anggaran 2021 sebesar Rp10 triliun.

Seperti diketahui, anggaran Kementan pada 2020 yang awalnya sebesar Rp21,05 triliun dipangkas menjadi Rp14 triliun. Pemangkasan anggaran tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo tentang refocusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk mendukung ketersediaan pangan pada masa pandemi covid-19 di Indonesia.

“Kami butuh Rp10 triliun tambahan dari apa yang ada, bukan Rp2 triliun-Rp3 triliun, karena daya petani hanya sampai 4-5 bulan, mereka sudah terseok-seok. Bukan membagikan BLT, berikan kerja untuk bisa mereka produktif, dan memberi pangan,” kata Mentan.

Syahrul pun memaparkan, dengan alokasi pagu indikatif 2021, anggaran sebesar Rp18,43 triliun akan dimanfaatkan melalui lima program. Pertama dukungan manajemen, ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas serta kedua nilai tambah dan daya saing industri.

Kemudian, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta program pendidikan dan pelatihan vokasi.

Alokasi terbesar diarahkan pada program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp10,53 triliun. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya