Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MENTERI BUMN Erick Thohir kembali membuat kejutan. Ia mengangkat pendiri yang juga Presiden Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid, untuk mengisi jajaran direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Anak muda yang baru genap berusia 34 tahun pada 11 September nanti itu diangkat Erick karena kiprah dan karyanya yang sudah teruji di dunia bisnis digital. “Dengan rekam jejak dan pengalaman, meski masih berusia muda, Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom,” kata Erick seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom, kemarin.
“Seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu, Telkom harus mengubah dan memperkuat strategi bisnisnya, terutama di era pasca-covid-19 ini,” imbuhnya.
Erick menambahkan, dengan tantangan yang semakin besar ke depannya, semua jajaran direksi baru Telkom harus memiliki key performance indicators (KPI) yang terukur. “Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya,” tegasnya.
Muhammad Fajrin Rasyid yang menggantikan posisi Faizal R Djoemadi sebagai Direktur Digital Business PT Telkom mengatakan, dirinya kini mendapat tantangan baru untuk membesarkan PT Telkom.
“Sekarang saatnya saya membantu Indonesia lebih maju lagi dengan fokus untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia bersama Telkom. Saya berharap, pengalaman saya membesarkan bisnis startup hingga menjadi besar seperti sekarang, dapat membawa kontribusi untuk mengembangkan Telkom,” ucap Fajrin.
“Kalau Presiden ada Mas Menteri, maka ini ada Mas Direksi,” canda Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah seusai RUPST tersebut.
Selain mengangkat Muhammad Fajrin Rasyid sebagai direktur digital business, RUPST PT Telkom juga mengangkat Ririek Adriansyah yang kembali menjabat direktur utama.
Jajaran direksi juga diisi Heri Supriadi, FM Venusiana R, Herlan Wijanarko, Budi Setyawan Wijaya, Dian Rachmawan, Afriwandi, dan Edi Witjara.
Sementara itu, jajaran komisaris yang baru diisi Rhenald Kasali (komisaris utama), Alex Denni, Ismail, Marcelino Pandin, Rizal Malarangeng, serta komisaris independen yang dijabat Marsudi Wahyu Kisworo, Ahmad Fikri Assegaf, Wawan Iriawan, dan Candra Arie Setiawan.
Pembagian dividen
Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga memutuskan pembagian dividen sebesar Rp15,26 triliun atau sebesar Rp154,06 per lembar saham. Angka itu sebesar 81,78% dari laba bersih yang dicapai, yakni Rp18,62 triliun.
Jika berkaca pada tahun lalu, pembagian dividen Telkom kali ini mengalami penurunan. Tahun lalu, Telkom memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp16,23 triliun atau setara dengan 90% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018 yang tercatat sebesar Rp18,03 triliun atau sebesar Rp183 per lembar saham.
Capaian kinerja selama 2019, berdasarkan laporan keuangan menyebutkan, aset Telkom meningkat dari Rp206 triliun pada 2018 menjadi Rp221 triliun pada 2019. Pada jangka waktu yang sama, liabilitas perusahaan juga naik dari Rp88 triliun menjadi Rp103 triliun. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved