Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Jelang New Normal Masyarakat Indonesia Beralih ke Nontunai

Mediaindonesia.com
10/6/2020 13:05
Jelang New Normal Masyarakat Indonesia Beralih ke Nontunai
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Naek Tigor Sinaga (kiri) mengecek pembayaran nontunai menggunakan QR Code di Mal Jayapura.(ANTARA/Indrayadi TH)

PANDEMI covid-19 ternyata juga mengubah kebiasaan dan prilaku sehari-hari masyarakat, salah satunya dalam hal berbelanja. Masyarakat Indonesia kini diketahui lebih suka menggunakan pembayaran nontunai.

Hal itu diketahui dari survei yang dilakukan Visa. Salah satu penyedia teknologi pembayaran digital itu melakukan survei yang melibatkan konsumen dari 40 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Tak Ada New Normal, Dampak Sosial Ekonomi Tak Terkendali

Dari hasil survei tersebut itu diketahui, enam dari sepuluh responden Indonesia (62%) mulai terbiasa nontunai  dan lebih memilih untuk membayar dengan menggunakan kartu atau aplikasi mobile dibandingkan dengan uang tunai.
Selain itu, proporsi yang sama mengatakan mereka berniat untuk tetap menggunakan pembayaran digital dan tidak kembali ke uang tunai ketika kondisi darurat berakhir.

Menurut Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman survei itu bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana perilaku konsumen Indonesia berubah menghadapi tantangan saat ini.

"Kami berbagi temuan ini dengan harapan dapat mendukung ekosistem keuangan di Indonesia dengan data untuk beradaptasi dan menyambut realita baru. Saya percaya melalui wawasan dan kolaborasi yang tepat, kita dapat bersama-sama memajukan perekonomian Indonesia menjadi lebih sigap dan terinformasi," ujarnya.

Meskipun kesehatan fisik tetap menjadi perhatian utama di seluruh dunia, survei itu menemukan bahwa masyarakat Indonesia sangat peduli dengan kesehatan keuangan mereka. Empat dari lima (78%) masyarakat Indonesia setuju bahwa situasi saat ini mengharuskan mereka untuk lebih proaktif dalam perencanaan keuangan, sementara 55% responden mengindikasikan kekhawatiran akan jatuh sakit.

Banyak konsumen Indonesia yang mencoba eCommerce untuk pertama kalinya dan berniat untuk semakin sering belanja online ke depan. Berdasarkan survei, sebanyak 56% responden Indonesia mengatakan mereka kemungkinan besar akan meningkatkan belanja online mereka, jauh lebih tinggi dibandingkan persentase responden global (35%) dan di Asia Pasifik (47%).

Dalam hal pengalaman berbelanja, 56% responden Indonesia mengatakan bahwa belanja online memberikan pengalaman yang lebih positif dibandingkan dengan belanja tatap muka, sementara hal yang sama diutarakan oleh 46% responden di Asia Pasifik dan 37% responden global.

Survey itu juga menunjukkan kebiasaan nontunai yang mulai terbentuk di seluruh dunia, dengan 62% responden Indonesia mengungkapkan memilih membayar dengan metode nontunai. Demikian pula, 58% responden di Asia Pasifik dan 64% responden global mengatakan lebih menyukai metode nontunai.

Intensi untuk membayar di masa depan juga konsisten di seluruh dunia, konsumen di Indonesia (62%), Asia Pasifik (75%) dan seluruh dunia (66%) memilih untuk tetap menggunakan pembayaran elektronik daripada uang tunai ketika aktivas sehari-hari kembali berlanjut.

Perencanaan keuangan juga menjadi perhatian utama banyak responden, dengan 78% responden Indonesia meyakini mereka harus lebih proaktif dalam mengelola keuangan mereka di masa sekarang, lebih tinggi dibandingkan dengan responden di Asia Pasifik (74%) dan global (70%). Adapun, responden Indonesia optimistis dengan pemulihan ekonomi, di mana 64% percaya bahwa perekonomian akan pulih dengan cepat saat tantangan kesehatan saat ini terkendali. Optimisme yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 40% responden di Asia Pasifik dan 31% responden global.

“Tantangan saat ini semakin mempercepat adopsi teknologi digital oleh masyarakat, termasuk di ranah pembayaran, seiring beralihnya konsumen dan pelaku usaha ke perdagangan digital. Percepatan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan ini sepertinya akan menjadi sebuah fondasi the new normal,” tambah Riko.

“Kami secara aktif mendukung perpindahan UKM ke eCommerce. Kami akan terus memanfaatkan data dan jaringan global kami untuk memberikan pengalaman pembayaran yang positif bagi konsumen, sehingga siapapun dapat melakukan transaksi pembayaran, kapanpun, di mana pun,” ujar Riko. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya