Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Belanja Sayur Daring Siasati Pandemi

GANA BUANA
22/5/2020 06:05
Belanja Sayur Daring Siasati Pandemi
BELANJA DARING: Warga dan pengemudi ojek daring antre membeli bahan makanan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu, di Jakarta,(MI/ADAM DWI)

SELAMA pandemi coronavirus disease (covid-19), masyarakat mulai kreatif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan tetap berada di rumah. Salah satunya ialah memanfaatkan jasa penjualan sembako, bahkan sayur dan bahan segar lainnya, secara daring (online).

Tak hanya berbentuk startup, jasa penjualan kebutuhan harian itu pun banyak dijual melalui media sosial. Bahkan, ada pula pedagang pasar tradisional yang membuka jasa titip antaran belanja sayuran bagi masyarakat yang membutuhkan.

CEO dan co-founder Tanihub Group Ivan Arie Sustiawan mengakui selama kondisi pandemi, penjualan buah, sayur, sembako, dan hasil tani lainnya di Tanihub naik sebesar 150% untuk segmen business to consumer (B2C) pada periode Februari-Maret, dan pada Maret-April naik lebih dari 100%.

"Ini karena semakin banyak masyarakat yang berbelanja kebutuhan dasar dari rumah," ungkap Ivan kepada Media Indonesia, kemarin. Ivan mengatakan sejak 1 Maret hingga saat ini terdapat hampir 100 lebih pengguna baru (new user) aplikasi Tanihub. Peningkatan sales di segmen B2C ini terutama disumbang permintaan atas produk tanaman herbal, produk yang bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh, serta berbagai jenis sembako/groceries.

"Tren permintaan pelanggan terhadap produk-produk kami tetap bertumbuh tinggi dan menunjukkan kecenderungan terus meningkat setiap harinya, termasuk setelah PSBB (pembatasan sosial berskala besar) diterapkan di Jakarta," kata dia. Menurut Ivan, harga produk yang tertera di aplikasi Tanihub merupakan harga tetap yang tidak dapat ditawar. Dalam menetapkan harga produk, asas yang digunakan ialah fair price atau harga wajar.

Untuk dapat memesan produk di Tanihub, pembeli dapat mengunduh aplikasi Tanihub di Google Playstore (untuk Android) ataupun App Store (untuk Ios). Setelah itu, pembeli mendaftarkan diri melalui aplikasi dan memilih area pengantaran. "Saat ini, kami melayani lima area pengantaran, yaitu Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali," kata dia.

Jasa antar Selain Tanihub, pasar daring lainnya @sarinandesayur pun menyediakan jasa jual beli dan antar sayuran bagi masyarakat yang membutuhkan agar tetap di rumah selama masa pandemi. Owner @sarinandesayur Riyanto Zahri menyampaikan dirinya membuka jasa jual beli dan antar sayuran dan bahan pangan bermula dari keluh kesah teman-teman pedagang saat ia berbelanja. Pedagang mengeluhkan omzet turun dan rekan pedagang bingung untuk promosi via digital marketing.

"Banyak juga masyarakat sekitar kesulitan mencukupi kebutuhan pokok karena adanya PSBB, yang (membuat saya) pada akhirnya tergagas untuk bergerak di bidang jasa seperti ini," ungkap Riyanto. Menurut dia, produk-produk yang paling diminati pada umumnya sayur-sayuran, ayam, dan ikan. Bahan-bahan itu pada dasarnya digunakan konsumen untuk keperluan buka puasa dan sahur. Yang ditampilkan di daftar banderol @sarinandesayur ialah harga eceran tertinggi (HET) menyesuaikan dengan kondisi pasar. Jika harga pasar turun, pihaknya juga menyesuaikan harga dengan semestinya. "Terkait info pemesanan, semua terlampir di info media Instagram, yaitu pada feeds profi le @sarinandesayur," tambah dia. Santy, salah satu warga Bekasi Pertama Residence, mengaku, selama masa pandemi covid-19 dirinya kerap berbelanja daring dengan menitipkan daftar belanja kepada salah seorang pedagang yang dia kenal di pasar. Pedagang tersebut akan membelanjakan kebutuhannya berdasarkan daftar yang ia buat dan mengantarkannya.

"Ongkos kirimnya cuma Rp10 ribu lagi, tanpa minimum pembelian. Kita tinggal diam diri di rumah, dia antar. Tapi memang ada syaratnya, harus beli produk tempe atau tahu. Soalnya, dia punya kios itu," jelas Santy. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya