Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SITUASI pandemi covid-19 tidak membuat Kementerian Perdagangan kendor dalam upaya mempersiapkan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2020. Khususnya dalam hal ini berkaitan dengan stok pangan nasional, yakni beras. Kemendag pun memastikan bahwa stok beras masih sangat aman dan tidak akan mempengaruhi inflasi nasional. Menteri Perdagangan meyakini hal itu usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) stok ketersediaan bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, kemarin.
"Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri 1441 H bahkan sampai panen mendatang. Aman dan Mantul. Harga beras secara nasional sangat stabil bahkan selama bulan Maret 2020 tidak menimbulkan inflasi," tegas Mendag Agus Suparmanto.
Agus pun meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir meski seumlah daerah, termasuk DKI Jakarta, melaksanakan Pembatasan Sosal Berskala Besar (PSBB). Masyarakat tetap dapat dengan mudah mendapatkan bahan kebutuhan pokoknya bahkan saat Ramadan nanti. Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat lebih tenang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa. Saat ini, stok beras nasional dalam rangka menghadapi puasa dan lebaran berumlah 3,38 juta ton.
Selain itu, beras di Perum Bulog sebanyak 1,42 juta ton, stok di penggilingan sebanyak 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 28.431 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP 2.939 ton. Di luar jumlah tersebut , dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebanyak 19,8 juta ton. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian dan pelaku usaha perbesaran. Saat ini, di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton. Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan covid-19. Saya optimistis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020," ujar Mendag. Dengan total konsumsi nasional mencapai 1,75 ton per bulan dan total konsumsi penduduk miskin sebesar 161 ribu ton per bulan, ketahanan stok beras nasional sebesar 3,38 juta ton dapat memenuhi konsumsi sepanjang 1,95 bulan ke deepan atau 21,20 bulan untuk penduduk miskin.
Harga Beras Stabil
Dalam kaitan harga beras berdasarkan data Kemendag, harga beras medium ratarata sebesar Rp10.800 per kilogram. Harga itu telah stabil jika dibandingkan dengan harga minggu lalu dan naik 1,89% dari bulan lalu. Untuk harga tertinggi terjadi di Bulungan, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, sebesar Rp13.429/kg, dan harga terendah di Jambi Rp9.000/kg. Sedangkan untuk harga rata-rata harga beras premium tercatat Rp12.400/kg, yang relatif stabil dibandingkan minggu lalu, dan bulan lalu. Harga tertinggi terjadi di Pekanbaru, Riau, sebesar Rp14.656/kg dan terendah di Banda Aceh Rp10.667/kg.
Dalam rangka memotong rantai distribusi beras agar dapat menekan harga dan mempercepat penyaluran beras ke masyarakat, Agus mengambil sejumlah terobosan agar beras dapat terjangkau di masyarakat dan tidak mengerek inflasi. Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir tetapi dengan menaikkan harga pembelian pemerintah di tingkat petani. Terobosan tersebut tertuang dalam Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian untuk Gabah atau Beras. Dengan kebijakan tersebut diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan di tingkat hulu dan stabilitas harga di tingkat hilir. Dalam beleid tersebut, Kemendag menetapkan Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp4.200/kg dan di tingkat penggilingan Rp4.250/kg, sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat Penggilingan Rp5.250/kg dan di Gudang Bulog Rp5.300/kg. Untuk beras harga pembelian pemerintah di Bulog Rp8.300/kg. "Harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per 15 April 2020 jika dibandingkan dengan sebulan lalu (16 Maret 2020) umumnya relatif stabil (turun/naik 0-5%). Stabil (turun/naik 0-5%) seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang putih. Harga bahan pokok yang turun (di atas 5%), seperti daging ayam ras, cabai merah keriting dan cabai merah besar. Sementara bahan komoditi yang sempat naik (di atas 5%) seperti gula pasir, bawang merah, dan cabai rawit merah," imbuh Mendag.
Dalam kesempatan berbeda, Perum Bulog menilai saat ini terdapat anomali harga meski panen raya sedang berlangsung. "Jadi ini karena banyak permintaan. Pada saat suplai tinggi, permintaan juga tinggi," ungkap Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh. Peningkatan harga beras saat ini tecermin dari banyaknya kepala daerah yang membeli stok beras milik Bulog. Selain itu, dengan situasi pandemi covid-19 saat ini, banyak lembaga sosial yang juga membeli beras Bulog untuk program bantuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka PSBB. Bulog mencatat harga beras di tingkat konsumen mulai mengalami penurunan seiring dengan masuknya musim panen raya. Namun, harga beras tersebut masih di atas HET yang sebesar Rp9.450/kg untuk beras medium. Sedangkan, harga beras medium masih di atas Rp10.000/kg. (Dro/S2-25)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved