Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

​​​​​​​Kadin Dorong Pemerintah Tambah Anggaran untuk Covid-19

M. Ilham Ramadhan Avisena
14/4/2020 10:02
​​​​​​​Kadin Dorong Pemerintah Tambah Anggaran untuk Covid-19
Petugas membagikan masker kepada penguna jalan yang melintas di Kudus, Jawa Tengah, Senin (13/4).(ANTARA/YUSUF NUGROHO)

KETUA Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sharif Cicip Sutardjo mendukung usulan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani yang mengusulkan anggaran untuk stimulus dampak pandemi covid-19 sebesar Rp1.600 triliun atau 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Saya apresiasi itu untuk penyelamatan ekonomi yang presentasenya minimal sama dengan negara-negara lain, yaitu 10% PDB. Bahkan saya rasa itu belum tentu cukup," ujar Sharif melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (14/4).

Dengan besaran itu, kata Sharif, besar kemungkinan penanganan pandemi dan dampaknya dapat segera teratasi dengan baik. Pemerintah Indonesia dapat mencontoh negara lain yang terbilang responsif menghadapi pandemi tersebut.

Sharif menambahkan, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan pemerintah dalam menangani pandemi covid-19. Pertama, percepat penanganan dan mengembalikan kestabilan kesehatan masyarakat.

Kedua, mempersiapkan langkah antisipasi yang tepat untuk menjaga perekonomian utamanya di sektor riil. Ketiga, menjaga stabilitas sektor keuangan dan perbankan sebagai akibat dari penanganan krisis yang diterapkan pemerintah.

"Perbankan harus dilindungi, jangan sampai jadi kambing hitam yang harus menanggung paling berat. Apalagi 65% dana investor di pasar modal kita adalah dana asing, di mana saham sektor peebankan memiliki bobot di atas 45%," terang Sharif.

Baca juga: Kemenkop dan UKM Rilis E-Form Pendataan KUMKM Terdampak Covid-19

Untuk itu, pemerintah perlu memastikan kecukupan anggaran bila memang kebijakan yang diambil ialah relaksasi pembayaran kredit dan KUR untuk dunia usaha. Itu diperlukan untuk memastikam keamanan likuiditas perbankan saat menjalankan kebijakan tersebut.

Pemerintah dan lembaga yang terkait dengan sektor keuangan, imbuhnya, perlu untuk menyamakan pandangan dan menjaga sinergi dengan DPR dalam menangani permasalahan tersebut.

Sejauh ini, keputusan pemerintah menambah kapasitas anggaran tetap perlu diapresiasi. Terlebih pelebaran defisit yang dinilai sebagai langkah luar biasa yang dilakukan pemerintah. Menurut Sharif, hal itu bentuk keseriusan pemerintah menangani pandemi covid-19 meski sebetulnya masih ada ruang untuk menambah anggaran.

"Dana Rp405,1 triliun itu adalalah langkah awaln yang baik dan prudent, cukup untuk tahap pettama. Itu menandakan Indonesia memiliki kapasitas finansial yang lebih untuk keluar dari pandemi," imbuh Sharif.

"Karena kepercayaan dunia, khususnya pasar, terhadap penanganan pemerintah dari situasi sekarang ini sangat penting untuk menjaga stabilitas makro," pungkasnya. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya