Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
INDEKS Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia secara nasional pada 2019 mencapai 71,92 atau mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 71,39.
Akan tetapi, apabila dilihat per provinsi, hanya satu wilayah mencatat IPM tinggi, yakni DKI Jakarta sebesar 80,76. Diikuti Provinsi DI Yogyakarta dengan IPM sebesar 79,99. Adapun Papua menyandang IPM terendah sebesar 60,84 atau berkategori sedang. Sisanya, 22 provinsi, menyandang IPM di kisaran 70-80 dan 11 provinsi lain sekitar 60-70.
“Meski Papua menjadi provinsi dengan IPM terendah, pertumbuhan IPM-nya tinggi di antara provinsi lain. Memang menjadi persoalan, tetapi dari waktu ke waktu menunjukkan perbaikan. Hanya, kita harus berupaya lebih cepat lagi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto di Jakarta, kemarin.
Disparitas di tingkat kabupaten/kota menjadi persoalan utama rendahnya IPM Papua. IPM di Kabupaten Nduga hanya 30,75 atau jauh lebih rendah daripada Kota Jayapura dengan IPM sebesar 80,16.
Secara nasional, dalam lima tahun terakhir, IPM Indonesia naik 2,37 poin dari 69,55 pada 2015 menjadi 71,92 pada 2019. IPM menggambarkan sejauh mana penduduk negeri ini dapat mengakses hasil-hasil pembangunan untuk memperoleh penghasilan, kesehatan, dan pendidikan (lihat grafik).
Sumber: Badan Pusat Statistik/Tim Riset MI
Pengamat dari Institut Otonomi Daerah, Djohermansyah Djohan, menilai capaian IPM setiap daerah berbeda jauh karena timpangnya pembangunan antarwilayah.
Kini, pembangunan yang menghela pertumbuhan ekonomi lebih marak di wilayah Jawa, Sumatra, dan sebagian Kalimantan. Sebaliknya di Sulawesi, sebagian Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua masih jauh tertinggal.
“Ini harus segera diatasi dengan kebijakan. Ke depan, program pemda harus disin-kronkan dengan target pemerintah pusat,” tandas Djohermansyah. (Mir/Che/X-3)
Pembangunan Jakarta bisa dilakukan kalau semua pihak bersama-sama memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
KAWASAN Pelabuhan Labuan Bajo kian bersolek. Wilayah tersebut kini mulai mengubah rupanya menjadi salah satu destinasi wisata.
Camat dan lurah diminta untuk memetakan titik-titik prioritas yang dapat dijadikan lokasi pelaksanaan program padat karya.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.Â
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved