Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 sebesar 5,02% secara spasial masih didominasi oleh dua pulau penyumbang ekonomi terbesar, yakni Pulau Jawa dan Sumatera.
"Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 strukturnya tidak banyak berubah. Sepanjang 2019 provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera itu yang paling besar memberikan kontribusi kepada perekonomian Indonesia," kata Kepala BPS, Suhariyanto, saat menyampaikan rilis di kantornya, Rabu (5/2).
Baca juga: Gorontalo Jadi Pelopor Gerakan Peningkatan Ekspor Pertanian
Pulau Jawa berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 59% atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,52% di 2019.
"Untuk Pulau Jawa, terbesarnya adalah DKI Jakarta, sumbangannya sendiri sudah 29,94%, Jawa Timur dan Jawa Barat," tutur Suhariyanto.
Sementara, Pulau Sumatera menyumbang sebesar 21,32% terhadap PDB 2019 atau tumbuh sebesar 4,57% di 2019. Tiga wilayah yang berkontribusi di Sumatera, ialah Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan.
Sementara, Pulau Kalimantan berkontribusi pada PDB 2019 sebesar 8,05% atau tumbuh 4,99%. "Kalimantan, yang paling besar sumbangannya adalah provinsi Kalimantan Timur yang mencapai 50,5% pada perekonomian Kalimantan," terang Suhariyanto.
Kemudian, Pulau Sulawesi turut mendistribusikan sebesar 6,33% pada PDB 2019. Pertumbuhan ekonomi di Pulau tersebut mencapai 6,65%. Sedangkan di Bali dan Nusa Tenggara berkontribusi sebesar 3,06% atau tumbuh 5,07%.
Wilayah yang perlu menjadi perhatian, imbub Suhariyanto, ialah Maluku dan Papua. Pasalnya, wilayah tersebut mengalami kontraksi sebesar 7,40%.
"Pertumbuhannya kontraksi 7,40%. Kalau dilihat Maluku masih tumbuh bagus 5,57%, Maluku Utara juga tumbuh bagus 6,13% demikian juga Papua Barat. Yang menarik ke bawah adalah ekonomi Papua yang mengalami kontraksi pada 2019 sebesar 15,72%," pungkas Suhariyanto.
Baca juga: Kementan Dorong Pengentasan Daerah Rentan Rawan Pangan di Malut
Diketahui BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 mencapai 5,02%. Angka itu lebih rendah ketimbang capaian di 2017 dan 2018 yang masing-masing sebesar 5,07% dan 5,17%.
Sementara, pada triwulan IV 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,97% secara tahunan (yoy). Sedangkan, bila dibandingkan dengaj kuartal sebelumnya, terjadi kontraksi sebesar 1,74%. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved