Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan ekspor.
Devisa yang dihasilkan dari para eksportir UMKM itu akan bermanfaat untuk menekan angka current account deficit (CAD) yang sekarang hendak terus diturunkan pemerintah.
Dalam upaya memfasilitasi ekspor para pelaku UMKM, BRI mengadakan UMKM Export BRILian Preneur yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, Jumat (20/12) lalu. Dalam gelaran yang berlangsung tiga hari itu, dihasilkan transaksi senilai Rp508 miliar.
“Target kami sebenarnya enggak muluk-muluk, ada deal bisnis US$25 juta (Rp350 miliar) saja kita sudah senang. Namun, alhamdulillah saya dapat laporan total transaksi selama 3 hari ini Rp508 miliar,” ungkapnya dalam pidato penutupan UMKM Export BRILian Preneur 2019 di JCC Senayan, kemarin.
Kegiatan UMKM Export BRILian Preneur, kata Sunarso, merupakan bentuk kontribusi BRI untuk membantu menyelesaikan persoalan perekonomian Indonesia, antara lain meningkatkan ekspor dan menekan CAD.
“Kita mempertemukan UMKM dengan buyer-buyer dari luar negeri. Ada 154 UMKM yang siap ekspor bisa hadir di JCC. Ada 10 sampai 80 buyer luar negeri dari berbagai negara. Ada Uni Eropa, Timur Tengah, Jepang, Australia, dan lain-lain,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya acara itu, Sunarso menilai bahwa dua permasalahan ekonomi Indonesia teratasi sekaligus, yakni penyerapan tenaga kerja dan menekan defisit CAD.
“Kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja 97,22%. Padahal, porsi ekspor baru 41%. Bayangkan porsi ekspor dua kali lipat, berapa tenaga kerja yang diserap? Jadi dua hal yang menjadi persoalan kita akan teratasi dengan naik kelasnya UMKM sampai ke level internasional,” jelasnya.
Selain itu, kesejahteraan rakyat juga menjadi tujuan lewat acara UMKM Export.
Jaga pasar lokal
Pelaku UMKM menganggap pasar domestik dan luar negeri sama penting dalam distribusi produk-produk mereka.
Seperti yang diungkapkan seorang pelaku usaha bernama Inrara Sakib. Ia menjual pernak-pernik mulai sendok kayu pohon pinus, kalung yang terbuat dari eceng gondok, tas dari bahan wol, pot bunga, dan lain-lain yang memiliki nilai seni.
Ia setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi saat membuka acara itu. Menurut Presiden, pelaku UMKM jangan terlena berorientasi ekspor sehingga melupakan pasar dalam negeri.
“Kalau kita terlena, pasar kita akan dikuasai oleh Tiongkok karena kamu enggak akan bisa defend dengan produk Tiongkok segitu murah dan cepatnya,” ujarnya.
Dirinya telah bertemu dan bernegosiasi dengan buyer dari luar negeri. “Kemarin ada yang dari Spanyol. Pas dia melihat produk saya, mereka langsung bilang ini berbeda dari yang lain. Mereka akan minta semua produk dengan price list dan setelah itu baru open order,” katanya.
Pelaku usaha lain bernama Indra Syahputra menjual produk kopi Aceh yang diberi nama ‘Ulee Kareng’.
Produk kopi miliknya sempat dilirik buyer luar negeri ketika dipamerkan di acara UMKM Export BRILian Preneur 2019. Namun, baginya pasar dalam negeri tetap lebih menjanjikan. (E-1)
Kemendag terus mendorong kurasi produk lokal, khususnya produk UMKM, agar memenuhi standar pasar domestik dan internasional.
Empower Academy merupakan program pemberdayaan yang fokus pada tiga kelompok utama yakni kelompok masyarakat rentan, komunitas pedesaan, dan masyarakat dalam rantai pasok tembakau.
PERUSAHAAN besar seyogianya memiliki komitmen dalam mendukung akses pembiayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K).
One Stop Solution yang memungkinkan klien mendapatkan layanan komprehensif mulai dari pembuatan website profesional, optimasi toko di marketplace, hingga manajemen iklan.
Festival ini mengangkat nilai Subak, sistem irigasi komunal yang menjadi simbol harmoni ekologis Bali.
Fadly Amran menyampaikan bahwa kehadiran Pasar Kuliner Jati merupakan bagian dari penataan kota sekaligus pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi para pedagang kaki lima (PKL).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved