Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan hasil ramp check untuk kendaraan bus Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) telah mencapai 92%. Rinciannya sebanyak 8.471 atau 61,02% dinilai layak operasi. Sementara masih sejumlah 5.412 bus atau 38,98% belum layak operasi.
"Perihal ramp check, jumlah kendaraan 1.3883 sudah (dilakukan) tepatnya sekitar 92% dari target 15000 kendaraan," ujar Budi Setiyadi, Kemenhub, Senin (16/12).
Untuk kendaraan bus yang dinyatakan belum layak operasi, Budi mewanti-wanti agar segera melakukan perbaikan. Ia menargetkan selama satu minggu ke depan, rampcheck harus dituntaskan. Sehingga masyarakat bisa memilih kendaraan bus yang akan digunakan.
"Yang tidak lolos ada sekitar 5 ribu yang perlu diperbaiki. Satu minggu ini melakukan perbaikan. Masyarakat harus memilih mobil angkutannya untuk Nataru nanti," tandas Budi.
Pada dasarnya, terdapat tiga hal yang diperiksa saat ramp check. Pertama secara teknis, administrasi, dan penunjang. Pertama, secara teknis, pada saat uji kendaraan bermotor (uji kir) terdapat kir yang mati. Ini berdampak pada fungsi lampu hingga rem yang harus diperbaiki.
Kedua, terkait administrasi, saat ramp check kejelasan mengenai perizinan akan terlihat. Biasanya masalah muncul saat kendaraan belum memiliki izin atau belum melakukan perpanjangan izin. Ketiga, perihal penunjang berupa aksesoris yang belum dilengkapi seperti, kotak obat dan lain sebagainya.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub pun mengimbau para operator bus untuk melakukan ramp check secara mandiri. Hal ini didasarkan atas semangat untuk menghasilkan kendaraan yang layak untuk digunakan demi menjamin keselamatan penumpang.
Dari sejumlah kendaraan bus yang telah lolos ramp check ini merupakan jenis bus pariwisata. Sementara itu, untuk kendaraan bus reguler menurut Budi memang rutin dilakukan ramp check saat masuk ke terminal. Maka dipastikan layak operasi untuk Nataru ini. Berbeda dengan bus pariwisata yang jarang dilakukan ramp check karena tidak masuk ke terminal.
Sementara itu, secara umum mengenai kesiapan Natura, yang menjadi fokus perhatian Dirjen Perhubungan Darat yakni daerah yang banyak merayakan Nataru. Seperti di Medan, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Khusus untuk peredaran narkoba, kata Dedi, pihaknya meningkatkan pengamanan jalur masuk dan keluar Indonesia. Hal itu termasuk pemeriksaan barang atau wisatawan yang akan berlibur di sejumlah tempat wisata.
Penambahan operasional KRL bakal dilakukan di seluruh rute Jabodetabek.
Jika kemarin harga masih berada di kisaran Rp35 ribu atau Rp36 ribu per kilogram, namun hari ini harganya tembus hingga mencapai Rp40 ribu per kilogram.
Barang-barang bawaan jemaat akan diperiksa sebelum memasuki gereja. Tujuannya untuk memastikan prosesi ibadah Natal berjalan lancar dan aman.
Operasi Lilin yang dimulai sejak Jumat (21/12) digelar dalam rangka pengamanan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Pihaknya menggelar Operasi Lilin 2018 di Kota Bekasi dengan mengerahkan aparat gabungan dari lintas instansi untuk menjaga kondusivitas perayaan Natal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved