Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengatakan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Tanah Air masih jauh tertinggal dibandingkan dengan para pesaingnya. Saat ini Indonesia baru mengekspor sekitar 14,5% produk UMKM.
"China itu udah 70% ekspornya, Korea 60% ekspornya, Jepang 55%, Thailand udah 35% ekspor produk UMKM," kata dia dalam sambutan Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta (14/12).
Baca juga: Perkuat Ekonomi Nasional, Pemerintah Sokong Digitalisasi UMKM
Untuk itu, pemerintah sedang menyiapkan model-model bisnis yang bisa memungkinkan usaha kecil dan menengah memperluas pasarnya. Salah satu yang dikembangkan adalah kemitraan dengan pelaku usaha skala besar melalui digitalisasi.
"Artinya kita juga bisa, teman-teman Warung Pintar, Tokopedia, OVO dan lainnya punya punya teknologi dimana UMKM bisa kita dorong go global," imbuhnya.
Menurutnya, Indonesia punya banyak komoditas unggulan yang bisa menerobos market internasional. Yang dibutuhkan adalah kemampuan mengelolah komoditas dan menghubungkan ke pasar luar negeri.
"Karena itu UMKM perlu juga di desain untuk punya daya saing untuk bertarung dengan produk impor, daya saing untuk bisa masuk ke pasar global. Kita ga boleh kalah dg negara lain," kata dia.
Dengan memanfaatkan teknologi digital dia mengharapkan UMKM nasional kemudian mampu bersaing dan menjadi pemain global sehingga bisa memperkuat perekonomian Indonesia. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved