Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Lima Prioritas Menuju Indonesia Maju

M Ilham Ramadhan Avisena
29/11/2019 08:46
Lima Prioritas Menuju Indonesia Maju
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan pada Seminar Sinergi Akselerasi Pembangunan (Siap) Indonesia Maju di Jakarta(MI/PIUS ERLANGGA)

DIPILIHNYA kembali Presiden Joko Widodo merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk melanjutkan dan meneruskan pembangunan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya. Pada periode kedua, Jokowi memiliki tujuan prioritas demi terwujudnya Indonesia maju dengan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

Dalam konteks itu sangatlah penting membangun dan menjaga sinergi dalam menjalankan visi dan misi pembangunan Presiden.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan hal itu saat memberi­kan sambutan dalam seminar Si­nergi Akselerasi Pembangunan Indonesia yang diselenggarakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) di Jakarta, kemarin.

Menkeu menekankan bahwa Presiden memiliki lima prioritas yang harus dikerjakan pada periode kedua dalam rangka memperkukuh fondasi Indonesia. Pertama, meningkatkan kualitas SDM. Kedua, keberlanjutan pembangunan infrastruktur. Ketiga, transformasi ekonomi. Keempat, penyederhanaan regulasi. Kelima, reformasi birokrasi.

Agar kelima prioritas dapat dicapai, sinergi dan akselerasi harus dipadukan.

Paralel dengan pembangunan infrastruktur, yang menjadi salah satu prioritas penting pemerintahan Jokowi, Kemenkeu melalui PT SMI mendorong agar pembangunan di Indonesia dapat terealisasi dengan baik. PT SMI merupakan special mission vehicles (SMV) dari Kemenkeu.

“Selain menggunakan APBN, kita juga menggunakan instrumen pembiayaan dan menggunakan institusi seperti PT SMI. Kita istilahnya kerja keroyokan,” ujar Menkeu yang akrab disapa Ani.

PT SMI sebagai SMV Kemenkeu akan mengumpulkan para stakeholder yang telah dan akan terlibat dalam suatu pengerjaan proyek infrastuktur. Hal itu akan melahirkan sinergi antar-stakeholder sehingga visi dan misi dalam pembangunan dapat seragam dan membuahkan hasil yang baik.

“Kalau bersama-sama, pasti kuat, seperti sapu lidi. Kalau satu lidinya, hanya cocok untuk tusuk satai. Namun, kalau kita melakukan pembersihan, bersatu, dia akan menjadi lebih kuat. Kita berangkat dengan filosofi yang sama,” terang Ani.

Dorong pertumbuhan
Dalam kesempatan yang sama, Dirut PT SMI, Edwin Syahruzad, menyatakan pihaknya akan terus mendorong pemerintah daerah (pemda) dalam menumbuhkan ketahanan perekonomian daerah melalui pembangunan infrastruktur.

“Hal itu dapat terwujud melalui tiga pilar bisnis PT SMI yang mencakup pilar bisnis dan investasi, pilar bisnis jasa dan konsultasi, dan pilar bisnis pengembangan proyek,” tutur Edwin.

Pada pilar ketiga, imbuh Edwin, salah satunya dapat dilakukan melalui fasilitas pembiayaan pembangunan daerah. Pembiayaan itu dapat mendukung pemda untuk menambah kapasitas fiskal daerah sehingga terdapat kepastian alokasi untuk pendanaan infrastruktur.

Fasilitas pembiayaan itu dapat memitigasi risiko proyek dan pengang­garan; mewujudkan percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan tersedia­nya fasilitas layanan publik.

PT SMI, lanjut Edwin, juga mendukung pembiayaan pada rencana proyek jangka menengah nasional, seperti tol, transportasi, telekomunikasi, kelistrikan, dan sistem penyediaan air minum senilai Rp264,1 triliun. Nilai komitmen proyek-proyek itu mencapai Rp46,8 triliun. Dari semua itu, tambah Edwin, infrastruktur memerlukan per­siapan matang dan teknik lebih kompleks. “Jadi ke arah sana kami akan ber­sinergi dengan daerah.” (RO/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya