Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Start Up Sektor Edutech Diprediksi segera Jadi Unicorn

Fetry Wuryasti
05/9/2019 20:30
Start Up Sektor Edutech Diprediksi segera Jadi Unicorn
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) memberikan materi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9.(ANTARA/RENO ESNIR)

MENTERI Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan tahun ini akan ada lagi satu perusahaan rintisan atau startup yang akan menjadi unicorn alias startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar (sekitar Rp14 triliun).

Dia memberi prediksi kisi-kisi perusahaan rintisan tersebut bergerak di bidang pendidikan berteknologi atau edutech.

"Saya kolaborasi dengan unicorn Indonesia untuk mengakselerasi lahirnya unicorn baru. Di tahun 2019 ini akan ada satu unicorn lagi," katanya dalam acara Google Cloud Summit di JIExpo Convention Center, Jakarta, Kamis (5/9).

Baca juga: Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berkolaborasi dengan Startup

Ke depan, pemerintah akan mengakselerasi 1.000 startup program agar bisa maju. "Google juga punya (kewajiban) untuk memajukan startup Indonesia untuk bisa jadi next start-up," jelasnya

Pemerintah memang berkomitmen untuk mendukung startup Indonesia menjadi kandidat unicorn ke-5 di negara ini. Saat ini sudah ada empat startup unicorn Indonesia yakni Bukalapak, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Grab, yang berkantor pusat di Singapura, sudah masuk decacorn, atau valuasi di atas US$10 miliar.

Sebelumnya, tersiar kabar beberapa startup lain siap menjadi unicorn Indonesia, di antaranya Tiket.com, OVO (startup financial technology), TaniHub (e-commercepertanian), Ruang Guru (pendidikan), Ralali (toko online), dan Modalku (fintech).

Tetapi Rudiantara enggan merinci yang mana dari start up tersebut. "Akan ada satu unicorn sebelum 2019 berakhir. Perkiraan edutech,” kata Rudiantara.

Pemerintah mengalokasikan 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan. Tentu nilai pasar bisnis bidang pendidikan akan besar dan menjadi potensial untuk digarap.

“Perkiraan saya, tergantung yang mau investasi, (unicorn baru) di bidang edutech. Karena pendanaannya sudah di ronde atas bukan lagi seed capital (pendanaan awal),” kata Rudiantara. (Try/A-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya