Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Antisipasi Pemadaman, Wapres Desak Sistem Sumatera-Jawa Grid

Dero Iqbal Mahendra
06/8/2019 19:21
Antisipasi Pemadaman, Wapres Desak Sistem Sumatera-Jawa Grid
Suasana Jakarta saat pemadaman listrik akibat trip di sejumlah pembangkit milik PLN(MI/Pius Erlangga)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengharapkan untuk kebijakan pasokan energi listrik di Jabodetabek tidak hanya mengandalkan satu jalur pasokan listrik.

PLN menurut Jusuf Kalla harus membuat sistem jaring pengaman dengan berbagai skenario agar peristiwa pemadaman listrik massal tidak terulang.

"Jawa Barat termasuk DKI Jakarta (dan sekitarnya) sistem energinya harus bertingkat. Pengamanannya dengan cadagannya lebih tinggi," tutur Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (6/8).

Jusuf Kalla menyebutkan salah satu yang sebetulnya dapat dilakukan adalah dengan adanya Sumatera-Jawa Grid (Jalur transmisi Sumatera -Jawa) yang tersambung melalui kabel bawah laut.

Dengan begitu, menurut Jusuf Kalla, jika memang ada permasalahan pasokan listrik dari Jawa Timur, PLN dapat mendapatkan pasokan listrik dari Sumatera sebagai sistem cadangan.

Baca juga : Cerita JK saat Lampu Padam: Saya Cari Menteri Saja Nggak Bisa

Proyek tersebut sebetulnya sudah masuk kepada perencanaan pemrintah dan PLN, akan tetapi belakangan kemudian dihentikan oleh PLN.

"Intinya adalah bagaimana menambah pengaman atau cadangan listrik di sekitar DKI, Jabar dan keseluruhan. Program kabel bawah laut dan sumatera itu harus segara direalisir karena itu sudah ada dananya, cuma dibatalkan aja," tutur Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengungkapkan, salah satu alasan PLN menghentikan dan tidak melanjutkan pembangunan Sumatera-Jawa Grid karena Jawa dianggap kebutuhan listriknya cukup. Padahal menurut Jusuf Kalla kebutuhan akan listrik tidak pernah cukup.

Wapres menilai infrastruktur listrik merupakan infrastruktur yang tidak pernah selesai, sebab kebutuhan akan listrik selalu bertambah.

Setidaknya setiap tahunnya harus ada penambahan 6 ribu MW secara konsisten karena setiap pertumbuhan ekonomi membutuhkan pemakaian listrik dua kali lipat.

Sebelumnya wilayah Jakarta dan sebagian Banten, Jawa Barat, serta Jawa Tengah, pada Minggu (4/8) mengalami pemadaman listrk. Bahkan beberapa wilayah masih padam hingga Senin (5/8) pagi.

Baca juga : Polri Turun ke Lapangan Investigasi Pemadaman Listrik

PLN menjelaskan listrik mati karena ada gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.

Akibatnya, seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa mengalami gangguan (trip). Aliran listrik kemudian padam di wilayah Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Listrik padam di wilayah Jabodetabek sendiri terjadi mulai pukul 11.48 WIB.

Selain itu, pemadaman listrik di wilayah lainnya termasuk Jawa Barat disebabkan karena gangguan transmisi Sutet 500 kV.

Area yang terdampak listrik padam ini antara lain Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya