Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
ARUS investasi dari Eropa akan meningkat hingga 30% seiring dengan adanya perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
“Potensi investasi akan naik secara otomatis sebesar 20%-30%. Karena kalau kita semua mengerti Indonesia, ini negara dengan potensi yang sangat besar,” kata Wakil Ketua Harrach European Business Chambers of Commerce (EuroCham) Wichard Von Harrach di Jakarta, kemarin.
Ia mengungkapkan Uni Eropa melihat Indonesia merupakan negara yang paling potensial di antara negara ASEAN lainnya.
Wichard menambahkan, ada banyak sektor yang menarik dari Indonesia untuk dikembangkan serta menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan.
“Indonesia punya potensi besar pada footwear. Juga ekspor chemichal, generator, medical devices. Sektor pariwisatanya pun menjanjikan. Banyak sekali opsi yang dapat dikembangkan dari Indonesia dan kita promosikan di Eropa,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, ekonom dari Indef, Sherly Susilo, mengatakan perjanjian kemitraan yang dijalin Indonesia dengan dunia global diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kalah kita hanya bergantung dari konsumsi rumah tangga, pertumbuhannya hanya kisaran 5% setiap tahun. Kalau kita jenjang lagi ke investasi dan perdagangan, kita bisa tumbuh lebih jauh lagi,” tukasnya.
Untuk diketahui, Uni Eropa ialah tujuan ekspor dan asal impor nonmigas terbesar ketiga bagi Indonesia. Adapun nilai ekspor dan perdagangan Indonesia ke Uni Eropa selalu naik setiap tahunnya. Pada 2017 nilai investasi Uni Eropa di Indonesia tercatat senilai US$3,2 miliar.
Dengan potensi tersebut, Indonesia meyakini Uni Eropa dapat menjadi partner bagi Indonesia untuk mengembangkan sayap menembus pasar internasional.
Ekspor jasa
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pemerintah selama ini masih terlalu fokus pada neraca perdagangan. Padahal, neraca jasa juga sama pentingnya karena memiliki potensi yang sangat besar.
“Ekspor itu tidak harus barang atau komoditas. Sudah saatnya kita bicara ekspor jasa,” ujar Bambang melalui keterangan resmi.
Salah satu negara yang telah sukses mengekspansi produk jasa ke berbagai belahan dunia ialah Korea Selatan dengan K-pop.
Menurut Bambang, K-pop masuk ke profil industri ekspor di sektor jasa hiburan. Budaya K-pop, baik film maupun musik, tidak hanya berkembang pesat di negara asalnya, tetapi juga ke negara-negara lain, termasuk Indonesia bahkan Amerika Serikat.
“Sektor jasa ke depan yang akan menjadi taruhan kita. Klaster ekonomi kreatif di Indonesia harus ada. Itu akan menjadi inkubator pengembangan jasa itu sendiri,” ujarnya.
Di kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku telah memantau perkembangan industri hiburan asal Korsel.
“Itu memang sesuatu yang tidak bisa dihindari. Ada satu ketika nanti, kultur kita, budaya kita, seni kita akan juga bisa dinikmati oleh masyarakat di berbagai negara,” tuturnya. (Pra/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved