Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
HARI ini emiten fintech PT Hansel Davies Indonesia akan melantai di Bursa Efek Indonesia.
Dengan kode perdagangan HDIT,emiten bisnis fintech pertama yang melantai di Bursa itu akan mencatatkan saham sebanyak 381.700.000 lembar saham dengan harga Rp525 per lembar.
Total penawaran yang masuk mencapai 528.174.00 dengan terjadi oversubscribed 39.5 kali saat dilakukan pooling. Perseroan mendapatkan dana senilai Rp 200.114.250.000.
Berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Efek oleh Bursa Efek Indonesia, kode saham “HDIT” terdaftar pada “Papan Utama”.
Dalam aksi korporasi tersebut, Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Baca juga : IPO, Envy Siap Kembangkan Pasar TI di Indonesia
Direktur Utama HDI Hendra David menjelaskan, seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham akan dialokasikan sekitar 65% untuk peningkatan modal kerja davestpay untuk akuisisi marchant berupa UMKM (warung) dan Individu, pembelian persediaan barang dagang, uang muka persedian barang dagang dan pembiayaan piutang usaha kepada pelanggan.
"Sekitar 10% akan digunakan untuk meningkatkan teknologi komunikasi informasi, serta pengembangan SDM Perusahaan, sedangkan sekitar 25% sisanya akan digunakan untuk pembelian bangunan untuk operasional perusahaan," katanya dalam keterangan tertulis.
Hendra David mengatakan, di usianya yang ke 6 tahun Perseroan telah memiliki 4 Anak perusahaan yang bergerak di bidang Fintech. Diantaranya adalah PT Biropay Indoteknologi Global (BIG), PT Emposh Sinergi Asia (ESA), PT Motransfer Otoritas Internasional (MOI) dan PT Doeku Peduli Indonesia (DPI) yang produk-produknya terintegrasi untuk memberikan pelayanan yang komprehensif bagi kebutuhan finansial Pelanggan. (RO/OL-7)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
PT Ajaib Sekuritas Asia menunjuk kantor hukum Hotman Paris & Partners untuk mewakili perusahaan dalam merespons polemik seputar dugaan transaksi tidak sah senilai Rp1,8 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved