Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Sertifikasi Griya Kayu Antarkan Indonesia Unggul

Mediaindonesia
30/6/2019 10:00
 Sertifikasi Griya Kayu Antarkan Indonesia Unggul
Seorang perajin sedang mengukir batang pohon di sela-sela acara Sertifi kasi Perajin Kriya Kayu Jepara yang diikuti 115 peserta di Jepara(Akhmad Safuan )

INDUSTRI ekonomi kreatif Indonesia tumbuh positif hingga mampu menyumbang terhadap produk domestik bruto (PDB) Rp1.105 triliun pada 2018. Adanya sertifikasi profesi untuk standardisasi produk industri dan kemampuan (kompetensi) pelaku industri diharapkan mampu lebih meningkatkan PDB Indonesia.

"Sertifikasi perajin kriya kayu yang telah tiga kali diadakan merupakan upaya untuk meningkatkan standardisasi, baik produk maupun pelaku yang bergerak di industri kreatif ini," kata Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi Badan Ekonomi Kratif (Bekraf) Sabartua Tampubolon di Jepara, Jawa Tengah.

Seusai membuka Sertifikasi Perajin Kriya Kayu Jepara yang diikuti 115 peserta, Jumat (28/6), Sabartua menjelaskan industri ekonomi kreatif Indonesia telah berkembang pesat. Sumbangannya terhadap setiap tahun meningkat.

Berdasarkan data, pada 2016 menyumbang PDB sebesar Rp852 triliun, meningkat menjadi Rp922 triliun pada 2017 hingga pada akhir 2018 mencapai Rp1.105 triliun. Meskipun belum ada penelitian secara langsung dampak sertifikasi ini dengan pertumbuhan elonomi kreatif, ujar Sabartua, upaya ini menunjukkan hasil yang dapat menjawab tantangan ke depan di tengah-tengah persaingan, baik produk industri maupun pelaku usaha.

"Kita ini bekerja secara fungsi, secara keseluruhan seperti tourism, permodalan, infrastruktur, pemasaran, standardisasi, dan lainnya hingga berdasarkan statistik menunjukkan peningkatan PDB dari ekonomi kreatif ini," ujar Sabartua.

Disebutkan tiga sektor penyumbang terbesar dalam industri ekonomi kreatif, yakni fesyen, kuliner, dan kriya sehingga secara umum bidang ini mampu menyumbang cukup besar terhadap PDB Indonesia yang berada di atas negara lain, seperti Singapura, Rusia, dan Kanada.

Wakil Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Furniture dan Kayu Olahan (LSP Furniko) Indonesia Mukhtar Arifin mengatakan, dalam perkembangan global yang terjadi saat ini, para perajin tidak lagi dapat berdiam diri dalam menghadapi persaingan. Persaingan yang ada tidak hanya pada hasil produksi kerajinan, tetapi juga kemampuan manusia yang ada di dalamnya. Karena itu, sertifikasi ini merupakan jawaban untuk menghadapi persaingan tersebut. "Kita tidak dapat menghindari persaingan global, arus barang produksi dan juga tenaga kerja asing, tidak dapat dihindari," imbuhnya.

Untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks, menurut Mukhtar, upaya standardisasi, baik produk maupun tenaga ahli, akan mampu mengantarkan Indonesia pada persaingan internasional. "Mungkin tahap kita masih bersifat perkenalan dan sosialisasi sertifikasi, tetapi secara keseluruhan akan terus ditingkatkan hingga sesuai standar yang dibutuhkan," pungkas Mukhtar. (AS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik