Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Perang Dagang Jadi Tantangan Neraca Perdagangan Indonesia

Atalaya Puspa
24/6/2019 18:40
Perang Dagang Jadi Tantangan Neraca Perdagangan Indonesia
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto(MI/Adam)

KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan kondisi perekonomian global pada 2019 menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk memperbaiki neraca perdagangan, khususnya dalam menggenjot ekspor Indonesia.

"Kita masih melakukan banyak melakukan upaya. Seperti saya bilang tantangan 2019 luar biasa besarnya," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (24/6).

Suhariyanto menjelaskan hingga saat ini perkembangan ekonomi global masih diliputi ketidakpastian. Di samping itu, harga komoditas juga masih berfluktuasi.

Hal itu berpengaruh pada neraca perdagangan Indonesia yang masih sulit untuk mencapai kata stabil.

"Kita tidak menyalahkan eksternal juga. Tapi kita juga harus memerhatikan. Ada perlambatan ekonomi Tiongkok. Pertumbuhannya melambat dari 6,8% menjadi 6,4%. Kalau ada perlambatan, pasti mempengaruhi permintaan," tuturnya.

Baca juga: Perang Dagang AS-Tiongkok Bayangi Pertemuan Pemimpin ASEAN

Namun begitu, ia juga tak memungkiri adanya hambatan dari dalam negeri yang harus ditembus. Untuk itu, selain mencermati kondisi ekonomi global, pihaknya juga akan berupaya untuk menggenjot ekspor dalam negeri.

"Kita lakukan hilirisasi dan ekspor kita tidak berbasis komoditas saja, supaya bisa bersaing," tukasnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya surplus pada neraca perdagangan Mei 2019 sebesar US$0,21 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$1,19 miliar.

Lebih rinci lagi, ekspor Indonesia mengalami peningkatan sebesar 12,42% mencapai angka US$14,74 miliar. Sementara jika dibandingkan dengan Mei 2018, angka tersebut menurun dari US$16,5 miliar atau sebesar 8,99%.

Sementara itu impor Indonesia pada Mei 2019 mengalami penurunan 5,62% menjadi US$14,53 miliar. Angka tersebut juga turun sebesar 17,71% jika dibandingkan Mei 2018.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya