Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
EKONOM dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan menurunnya cadangan devisa pada Mei 2019 merupakan sinyal bagi pemerintah agar mempertimbangkan matang soal penambahan utang negara.
“Ini harus jadi perhatian agar pemerintah berhati-hati menambah utang, khususnya surat berharga negara (SBN) valas,” kata Bhima kepada Media Indonesia, Kamis (13/6).
Ia mengatakan menurunnya cadangan devisa kali ini disebabkan penurunan penerimaan devisa ekspor karena tekanan permintaan global dan rendahnya harga komoditas ekspor.
“Penurunan juga disebabkan wisatawan asing menunda berkunjung ke Indonesia karena faktor bencana alam di destinasi wisata, instabilitas politik, dan perlambatan makroekonomi di negara maju,” tuturnya.
Pembayaran utang yang jatuh tempo dan bunga utang pemerintah juga turut menguras devisa.
Bhima juga membandingkan cadangan devisa dari negara-negara peers per 1 Mei 2019. Berdasarkan data yang dihimpun dari tradingeconomics.com, cadangan devisa Filipina naik menjadi US$1,1 miliar pada Mei 2019 ketimbang bulan sebelumnya. Cadangan devisa Malaysia per April 2019 naik US$2,7 miliar menjadi US$105,7 miliar jika dibandingkan dengan Maret 2019. Thailand turun US$2 miliar jadi US$209,9 miliar per Mei 2019.
“Kalau melihat peers, artinya cadangan devisa indonesia yang terkoreksi paling dalam,” tukasnya.
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2019 menjadi US$120,3 miliar dari US$124,3 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan penurunan itu dipengaruhi kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas terkait siklus pembayaran dividen beberapa perusahaan asing serta menjelang libur panjang Lebaran.
Posisi cadangan devisa RI itu, lanjut dia, setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. (Ata/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved