Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
BERDASARKAN penilaian International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2019, peringkat daya saing Indonesia menempati urutan 32 dari 63 negara.
Sebelumnya, pada 2018, Indonesia hanya menempati urutan 43.
Lompatan yang dialami Indonesia adalah yang terpesat kedua di dunia setelah Arab Saudi, yang mampu naik 13 peringkat dari posisi 39 ke 26.
Kendati menanjak sangat tajam, Indonesia masih tertinggal dari Thailand yang menempati urutan 25, Malaysia di ranking 22, dan Singapura sebagai pemuncak klasemen.
Untuk terus mempersempit ketertinggalan dari tiga negara tetangga tersebut, Managing Director LM FEB UI Toto Pranoto menyebutkan ada lima tantangan yang masih harus ditangani Indonesia yakni pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan ekspansi kredit, masih kurangnya penguatan industri dasar, inkonsistensi penerapan kebijakan dan penegakan hukum, perlunya peningkatan kompetensi dan keahlian SDM, serta perubahan struktur pemerintahan pascapemilihan presiden 2019.
Baca juga: Sambut Positif Penaikan Peringkat Utang Indonesia
“Indonesia harus bisa menjawab tantangan-tangangan ini untuk terus meningkatan daya saing ke depan,” ujar Toto melalui keterangan resmi, Senin (3/6).
Di sisi lain, Koordinator Riset IMD WCY Willem Makaliwe melihat apa yang terjadi pada Indonesia adalah satu hal yang sangat menggembirakan. Pasalnya, pada 2015, Indonesia masih sangat jauh tertinggal dari negara-negara tetangga dalam hal daya saing.
“Hasil ini menunjukan bahwa iklim ekonomi, bisnis dan pemerintahan di Indonesia sudah baik dan mampu mendorong perusahaan untuk dapat berkompetisi baik di level domestik maupun internasional. Namun demikian, dampak pembangunan infrastruktur di Indonesia masih belum signifikan berpengaruh terhadap mendorong aktivitas ekonomi dan bisnis," ucapnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved