Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
LEMBAGA pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang sejumlah perusahaan perseroan di Indonesia. Peringkat utang tersebut seiring dengan naiknya peringkat utang jangka panjang Indonesia dari BBB-/outlook stabil menjadi BBB/outlook stabil pada 31 Mei 2019.
'Kami menaikkan peringkat utang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina (Persero),' sebut S&P dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/5).
Peningkatan peringkat utang tersebut dilakukan karena S&P percaya bahwa perusahaan-perusahaan tersebut akan terus memainkan peran penting di Indonesia. 'Outlook stabil pada kedua perusahaan tersebut mencerminkan outlook peringkat jangka panjang di Indonesia,' kata S&P.
Dalam laporannya, S&P menaikkan peringkat utang PT PLN dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Hal yang sama juga terjadi pada PT Pertamina. S&P meningkatkan peringkat utang Pertamina dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil.
Selain itu, S&P juga meningkatkan peringkat utang PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Pelindo II) dari BBB- menjadi BBB dan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Pelindo III dari BB+ menjadi BBB- dengan outlook stabil.
'Kami juga telah merevisi penilaian kami atas stand-alone credit profile (SACP) Pelindo II dari bb+ menjadi bbb- dan Pelindo III dari bb menjadi bb+,' jelas S&P. Itu berdasarkan atas pandangan S&P bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang lebih stabil akan mendukung kualitas pendapatan perusahaan yang lebih baik.
Lebih lanjut, S&P juga menaikkan peringkat utang PT Cikarang Listrindo Tbk dari BB menjadi BB+. S&P percaya bahwa perusahaan tersebut diposisikan dengan baik untuk mendapatkan manfaat dari outlook pertumbuhan Indonesia yang kuat.
Dalam laporannya, S&P juga menaikkan peringkat mata uang asing pada PT Astra Internasional Tbk. (Astra) dari BBB menjadi BBB+ dengan outlook stabil. Outlook yang stabil tersebut mencerminkan prospek dalam jangka panjang. Selain itu, S&P juga merevisi penilaian SACP Astra dari bbb+ menjadi a-.
'Kami percaya perusahaan tersebut akan terus mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih cepat dan pembuatan kebijakan yang stabil,' terang S&P.
Selain itu, S&P merevisi outlook dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan anak perusahaannya PT Saka Energi Indonesia (Saka) dari negatif menjadi stabil. Itu menandakan bahwa ada peningkatan kemampuan pemerintah Indonesia dan induk PGN, dalam hal ini PT Pertamina, untuk mendukung perusahaan tersebut.
Sayangnya, S&P menurunkan penilaiannya atas SACP PT Jasa Marga (Persero) Tbk dari bb- menjadi b+. Pasalnya, menurut S&P, profil keuangan perusahaan akan melemah dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan. Itu akibat belanja modal yang tinggi dan peningkatan pembayaran kepada kontraktor pada saat penyelesaian jalan tol.
Kendati demikian, pihaknya berharap Jasa Marga akan terus mendapatkan manfaat dari kemungkinan dukungan pemerintah yang sangat tinggi. 'Outlook stabil Jasa Marga menggambarkan outlook dalam jangka panjang dan ekspektasi kita bahwa perusahaan akan mengelola risiko pelaksanaan dari belanja modal yang besar, meningkatkan proyek-proyek barunya, dan terus mendapatkan manfaat dari penyesuaian tarif yang tepat waktu selama 1 hingga 2 tahun ke depan,' tandasnya. (P-2)
MEMASUKI usia ke-26 tahun, PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) yang memasuki usia ke-26 tahun berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan mitra kerja.
PERUSAHAAN yang mampu membangun merek kuat yang berakar pada kekuatan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved