Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Intip Potensi Kemacetan, Gunakan Aplikasi Travoy

Raja Suhud V.H.M
27/5/2019 16:07
Intip Potensi Kemacetan, Gunakan Aplikasi Travoy
Direktur Human Capital dan Transformasi Jasa Marga, Alex Deni memaparkan tentang aplikasi Travoy.(Ist)

PT Jasa Marga Tbk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna melayani para pengguna jalan tol. Dengan mendayagunakan karyawan milenialnnya, Jasa Marga menawarkan aplikasi Travoy yang bisa memberikan informasi bagi penggunanya untuk memantau kepadatan lalu lintas.

Baca juga: BI Luncurkan Standar QR Code Indonesia

Karena bertepatan dengan musim mudik Lebaran, para pemudik pun bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk merancang perjalan mudiknya sehingga terhindar dari kepadatan. Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga Jasa Marga Alex Denni menjelaskan latar belakang diluncurkannya aplikasi Travoy pada periode arus mudik dan balik Lebaran 2019.

"Dari research yang kita lakukan bertahun-tahun ini, sebetulnya pain customer saat mudik itu cuma tiga saja. Pertama, terjadi kemacetan di gerbang. Kedua, kepadatan di jalur tol dan ketiga adalah di rest area," ujar Alex, Senin (27/5).

Untuk mengatasi pain ini, lanjut Alex, salah satunya adalah dengan meluncurkan sebuah aplikasi bernama "Travoy" yang dirancang oleh Milenial Jasa Marga. "Travoy" memiliki beberapa fitur untuk merencanakan mudik, sehingga orang bisa merencanakan jauh-jauh hari perjalanan mudiknya.

Fitur unggulan yang hadir seperti Mudik Plan, Informasi Gerbang Tol serta Rest Area dikemas dengan fitur menarik lainnya, salah satunya pengguna jalan dapat memesan makanan dan minuman di rest area dengan menggunakan fitur Eat N’ Go.

"Nantinya sebelum tiba di rest area, pengguna Travoy dapat melakukan pemesanan dan membayarnya menggunakan LinkAja," tandas Deni.

Pengguna jalan juga dapat saling berinteraksi dengan memberikan update melalui Live Chat dan Live Post sekaligus mengumpulkan Travpoint yang dapat ditukar dengan hadiah menarik. Aplikasi Travoy dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store.

Aplikasi ini juga dapat memantau perjalan di jalan tol yang bukan merupakan jalan tol milik Jasa Marga. Sehingga dengan aplikasi Travoy, para pengguna dapat mengintip potensi kemacetan di jalan manapun juga.

Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik jatuh pada tanggal 31 Mei 2019 (H-5) dan puncak arus balik pada tanggal 9 Juni 2019 (H+3). Selain itu, Jasa Marga juga memprediksi 1.383.830 kendaraan meninggalkan Jakarta pada periode arus mudik yang dihitung sejak tanggal 29 Mei 2019 (H-7) hingga 4 Juni 2019 (H-1). Angka ini naik sebesar 7,58% dibandingkan tahun 2018.

Baca juga: Lewat IC-CEPA, Indonesia Bisa Tingkatkan Ekspor 200% ke Cile

Dari sekitar 1,3 juta kendaraan mudik yang meninggalkan Jakarta tersebut, Jasa Marga memperkirakan distribusi lalu lintas mudik sebesar 58,68% menuju ke arah Timur (arah Jawa Tengah) melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek, 26,68% menuju ke arah Barat (Merak) melalui Jalan Tol Jakarta-Tangerang, 14,64% menuju ke arah Selatan (Puncak) melalui Jalan Tol Jagorawi.

Ada tiga kondisi baru yang harus diantisipasi oleh Jasa Marga maupun pengguna jalan dalam pelaksanaan arus mudik dan balik tahun ini, yaitu tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa, penerapan rekayasa lalu lintas one way dan contraflow secara terjadwal serta relokasi Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama (Km 70) dan GT Kalihurip Utama (Km 67) yang berdampak pada perubahan sistem transaksi dan pentarifan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya