Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kemenperin Tingkatkan Keterampilan Masyarakat Lewat Bimtek

M. Iqbal Al Machmudi
14/5/2019 15:10
Kemenperin Tingkatkan Keterampilan Masyarakat Lewat Bimtek
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih(Dok MI)

KEMENTERIAN Perindustrian dan Kementerian Sosial bekerja sama dalam menumbuhkan wirausaha industri baru, khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM) guna meningkatkan kemampuan para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kami menindaklanjuti hasil nota kesepahaman dengan Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial tentang penumbuhan wirausaha baru sektor IKM bagi penerima manfaat PKH dan bidang kesejahteraaan sosial lainnya," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam pernyataan tertulis, Selasa (14/5)

Baca juga: Pemerintah Akan Revitalisasi Badan Pengembangan Wilayah Suramadu

Gati mengungkapkan, sebagai wujud penerapan program tersebut, telah digelar bimbingan teknis (bimtek) sektor perbengkelan las di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (13/5) sampai Jumat (17/5) ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari empat kecamatan yakni Glenmore, Sempu, Licin, dan Kabat.

"Selama lima hari mereka mendapat program bimtek tentang kewirausahaan. Kami berharap para penerima manfaat bantuan sosial ini dapat keluar dari keterbatasan ekonomi dengan mewujudkan kemandirian ekonomi sehingga tidak bergantung pada bantuan pemerintah," tuturnya.

Dirjen IKMA optimistis, selain menjadi wirausahawan baru, para lulusan program bimtek perbengkelan las ini juga akan terserap lapangan kerja di industri pengolahan logam yang terus tumbuh positif. Industri pengolahan logam yang ada hingga saat ini berjumlah lebih dari 224 ribu unit dengan 370 ribu tenaga kerja.

"Kami yakin setelah mengikuti bimtek ini mereka akan mampu menerapkan nilai-nilai kemandirian, memiliki etos kerja tinggi, kreatif dan inovatif serta menjadi alumni pada program PKH tersebut," imbuhnya.

Selain bimbingan, para peserta juga mendapat fasilitas berupa legalitas usaha, pengembangan pasar berbasis digital dan penyediaan akses ke sumber pembiayaan. Sejak 2015 sampai 2018, Kementerian Perindustrian telah memberikan program bimtek kepada 44.294 pelaku IKM dan memfasilitasi legalitas usaha kepada 11.289 IKM.

"Untuk tahun 2019 ini, ditargetkan penumbuhan wirausaha baru bisa lebih dari 3.000 wirausaha,” papar Gati.

Dalam rangkaian kegiatan bimtek tersebut, Ditjen IKMA juga memberikan bantuan peralatan dan mesin sebagai modal usaha rintisan (startup capital). Mesin dan peralatan diberikan kepada seluruh peserta dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB), dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk menunjang usaha mereka.

Baca juga: Keberhasilan Indonesia di Sektor Pertanian Diapresiasi FAO

Adapun bantuan mesin dan peralatan yang diberikan, antara lain berupa mesin trafo las, mesin cut off, mesin gerinda tangan, mesin bor tangan, kompressor, tool set dan genset. Gati menambahkan, dengan tumbuhnya wirausaha baru khususnya di sektor IKM, akan menjadi salah satu sektor usaha yang berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, jumlah IKM mencapai 4,4 juta unit usaha dan telah menyerap 10,23 juta tenaga kerja.

"Dengan kontribusi tersebut, IKM memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan berkontribusi pada pengembangan sektor swasta yang dinamis,” pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya