Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
LAUT Indonesia yang terbentang seluas 3,25 juta km persegi menyimpan kekayaan bernilai triliunan rupiah. Untuk diingat, luas lautan Indonesia melebihi daratannya yang hanya 2,01 juta km persegi. Maka, komoditas andalan ekonomi sektor kelautan, seperti perikanan dan rumput laut, tentu menjadi “permata” tersembunyi yang harus dioptimalisasi.
Perusahaan teknologi finansial, seperti DanaLaut pun kini menjadikan ekonomi kelautan sebagai fokus utama agar sektor kelautan terus berkembang. DanaLaut menyediakan layanan invoice financing (menunjang kegiatan perdagangan hasil laut), modal kerja (menunjang kebutuhan operasional, seperti bahan baku atau proses produksi), serta budidaya (berupa pinjaman untuk usaha produktif).
Baca juga: API Dorong Realisasi Perjanjian Dagang dengan Uni Eropa Tahun Ini
Layanan tersebut menjadi solusi bagi sekitar 85% pelaku usaha perikanan yang tergolong dalam skala mikro dan kecil, serta membutuhkan alternatif pembiayaan.
“Kami berkomitmen membuka akses permodalan bagi para pelaku usaha kelautan berskala mikro dan kecil, seperti nelayan pesisir, petani garam, pembudidaya rumput laut, serta koperasi-koperasi yang bergerak di sektor kelautan,” tutur Niko Ariansyah, CEO DanaLaut, melalui rilis yang diterima, Kamis (28/3).
Memasuki 2019, DanaLaut sendiri memiliki target penyaluran sebesar Rp50 miliar modal kerja ke lima sektor bidang kelautan, yakni pembuatan garam, usaha rumput laut, usaha turunan produk laut, tambak, dan miniplant. Kelima sektor ini diharapkan mampu menciptakan sebuah ekosistem bidang kelautan yang menjamin keberlangsungan usaha semua pihak.
"Kami menargetkan 150 proyek pendanaan modal yang akan disalurkan di sepanjang tahun 2019," tukas Niko. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved