Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pupuk Indonesia Targetkan Ekspor 1,9 Juta Ton Pupuk

Andhika Prasetyo
22/3/2019 09:50
Pupuk Indonesia Targetkan Ekspor 1,9 Juta Ton Pupuk
Dirut PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat( ANTARA/Jessica Helena Wuysang)

PT Pupuk Indonesia menargetkan angka ekspor sebesar 1,9 juta ton pada tahun ini. Jumlah tersebut tidak berubah dari capaian yang diraih pada tahun lalu. Dirut PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan ekspor tidak menjadi tugas utama perseroan. Kegiatan itu hanya dilakukan jika Pupuk Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pupuk di dalam negeri.

"Ekspor kita lakukan kalau kebutuhan dalam negeri terpenuhi, khususnya untuk tanaman pangan. Kami berhitung betul, yang mana untuk domestik dan ekspor. Kami selalu utamakan kepentingan dalam negeri," ujarnya di sela acara BUMN Goes to Campus sebagai rangkaian HUT ke-21 Kementerian BUMN di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Karawang, Jawa Barat, kemarin.

Hadir pula, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tosin Sutawikara, dan Dirut PT Pindad Abaraham Mose.

Baca Juga: Kebijakan BI Perkuat Stabilitas Eksternal

Seperti diketahui, perusahaan holding pupuk itu diberikan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 8,8 juta ton. Perseroan juga harus menyediakan stok komersial untuk antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan.

Aas melanjutkan, setiap tahun, Pupuk Indonesia memproduksi 13,5 juta ton pupuk dengan berbagai jenis, yakni urea, amoniak, NPK, dan ZK. Dengan produksi sebesar itu, perusahaan masih memiliki banyak stok untuk diperdagangkan secara komersial, termasuk untuk pasar luar negeri.

Adapun tahun lalu volume ekspor pupuk mencapai 1.957.073 juta ton dengan perincian 1.141.720 ton urea, 659.705 amoniak, 143.558 ton NPK, dan 12.090 ton ZK. "Kami sudah memiliki pasar cukup besar di Rusia, AS, dan negara-negara ASEAN," ucapnya.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tosin Sutawikara menambahkan per 17 Maret 2019 pihaknya merealisasikan penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 1,84 juta ton.Angka itu sudah mencapai 21% dari total penugasan pemerintah, yakni 8,87 juta ton sepanjang tahun.

Kelas kreatif BUMN

Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro menyampaikan BUMN Goes to Campus di Unsika, Karawang, ialah bagian dari perayaan ulang tahun ke-21 Kementerian BUMN yang jatuh pada 13 April 2019. Pada acara itu, Kementerian BUMN juga membantu renovasi kantin Unsika dan memberikan bantuan dana untuk membangun enam ruang kelas di Pesantren Nihyatul Amal.

Selanjutnya, masih dalam rangkaian HUT ke-21 Kementerian BUMN, PT Pindad akan menggelar kegiatan Kelas Kreatif BUMN 2019 di Unsika. Direktur Utama PT Pindad Abaraham Mose mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari komitmen perseroan untuk selalu hadir di tengah masyarakat.

"Kami ingin berkontribusi secara nyata kepada masyarakat. Jadi kami berikan kegiatan yang bisa meningkatkan keahlian sebagai modal dasar untuk pengembangan diri generasi muda," ujar Abraham.

Kelas kreatif diikuti lebih dari 300 peserta yang seluruhnya ialah mahasiswa. Dengan pelatihan yang diperoleh, Abraham berharap para milenial terus berkreasi melakukan inovasi sehingga bisa bersaing di era industri 4.0. Adapun kelas kreatif yang disediakan, yakni desain grafis, barista, pemberitaan, dan e-commerce. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya