Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

IFEX 2019 Jadi Momentum Perluasan Pasar dan Komitmen Padat Karya

Ghani Nurcahyadi
13/3/2019 21:07
IFEX 2019 Jadi Momentum Perluasan Pasar dan Komitmen Padat Karya
(Dok. PT. Sekawan Sumber Sejahtera)

PAMERAN Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2019 yang berlangsung di Jakarta International Expo, 11-14 Maret dinilai PT. Sekawan Sumber Sejahtera sebagai ajang strategis pengusaha furnitur Indonesia.

Hal itu karena ajang pameran berkonsep bussiness to bussiness (B2B) itu berpeluang membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk kayu olahan industri dalam negeri.

Pameran ini juga membuktikan industri kayu olahan menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak dan berorientasi ekspor.

Hal ini pun ditegaskan oleh  Menteri Airlangga Hartarto saat meresmikan pembukaan pameran. Airlangga mengatakan, pemerintah sangat mendorong peningkatan sektor manufaktur yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak dan berorientasi ekspor.

“Industri kayu dan kehutanan banyak berhubungan langsung dengan petani dan mempunyai ratusan buruh. PT Sekawan Sumber Sejahtera di Temanggung sebagai salah satu pelaku industri kehutanan di sektor hilir  menyambut positif langkah-langkah makro yang diambil pemerintah untuk penguatan struktur ekonomi nasional sehingga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” kata Direktur Operasional PT Sekawan Sumber Sejahtera Budi Handoko dalam rilis yang diterima media  Rabu (13/3).

Dalam relaksasi Daftar Negatif Investasi (DIN) yang baru diterbitkan pada  2018 lalu, sektor industri kehutanan merupakan salah satu sektor yang dibuka untuk UMKM-K, PMDN dan PMA, untuk meningkatkan efisiensi dan ekspor.

Sebagai industri padat karya, percepatan ketersediaan lapangan kerja diharapkan akan tercipta dengan masuknya investor dalam dan luar negeri.

Baca juga : Potensi Besar Industri Furnitur Perlu Peran Lebih Pemerintah

Dengan adanya kelonggaran dari sumber investasi luar negeri tersebut, Sumber Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) menjabarkan bahwa produksi kayu lapis Indonesia bisa naik dari 3,5 juta meter kubik menjadi 9,5 juta meter kubik.

Di sektor ekspor, dari 3 juta meter kubik menjadi 7,5 juta meter kubik.

“Hal ini juga akan mendorong potensi penyerapan tenaga kerja langsung, dari 50.000 orang, naik menjadi 175.000 orang,” kata Budi.

PT Sekawan Sumber Sejahtera juga memberi pembinaan tenaga kerja dalam bentuk pelatihan dan pengenalan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan mesin produksi untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja.

“Dari segi penyerapan tenaga kerja, sebagaian besar pekerja berasal dari Temanggung sendiri, walaupun ada sejumlah tenaga kerja yang berasal dari luar Temanggung. Dengan komposisi pekerja pria sebesar 90% dan 10% pekerja wanita,” ujar Budi.

Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja sekaligus menjalin silaturahmi dengan segenap tenaga kerja, staf manajerial dan administrasi bersama manajemen perusahaan PT Sekawan Sumber Sejahtera, acara yang bertajuk employee gathering diagendakan pada akhir  2018 lalu.

Employee gathering ini diisi dengan kegiatan meningkatkan motivasi, introspeksi dan pembekalan agar bisa mengarungi tahun 2019 dengan kesadaran dan tanggung jawab masing-masing.

Tidak lupa acara tersebut juga diisi dengan hiburan dan permainan yang berhadiah menarik dengan partisipasi dari pekerja.

Dalam kegiatan tahunan yang berkaitan dengan perayaan keagamaan pun, PT Sekawan Sumber Sejahtera melalui kegiatan yang dilakukan oleh pekerja dan karyawan, juga memberikan bantuan langsung berupa kayu lapis kepada sekolah / madrasah dan rumah ibadah, sebagai perwujudan kesetiakawanan sosial.

PT Sekawan Sumber Sejahtera, salah satu pelaku industri kayu lapis Indonesia di Kabupaten Temanggung telah berhasil mengembangkan produk kayu lapis yang ramah lingkungan serta mutu kualitas terbaik yang memenuhi standar ekspor. Selain itu, PT SSS juga memasok kebutuhan kayu lapis dalam negeri.

Kualifikasi ramah lingkungan ini diluluskan oleh Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK) dengan penerbitan Timber Legality Assurance System (TLAS) atau Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK).

Untuk menembus pasar Amerika Serikat, PT Sekawan Sumber Sejahtera juga telah mendapatkan kelulusan dari Mutu Certification International, yang menyebutkan bahwa kayu lapis yang diproduksi sudah memenuhi standar emisi formaldehyde.

Sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai jumlah tenaga kerja yang berjumlah ratusan, PT Sekawan Sumber Sejahtera ikut menggantungkan harapan agar industri kayu lapis sebagai salah satu industri rekanan dan pndukung untuk produk furnitur Indonesia di pasar internasional, berupa adanya keringanan pajak (tax allowance) dalam rangka mendorong pengembangan SDM berbasis ketrampilan atau keahlian tertentu, yang siap terjun dalam lapangan pekerjaan di pengolahan dan teknologi perkayuan. (RO/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya