Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KEPALA Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung akan menguat.
Hal itu karena gejolak ekonomi global yang terjadi pada 2018 kini mulai mereda.
"Masalah sengketa dagang, kenaikan suku bunga The Fed, tinggal Brexit yang belum selesai. Lalu, yang terkait risiko geopolitik juga tidak sebesar dulu. Jadi, hemat saya kecenderungannya masih ada ruang untuk menguat, sebab Rupiah masih undervalue," kata Nanang saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/3).
Baca juga : Inflasi Terjaga, Rupiah Perkasa
Saat ini, dinilai Nanang, mata uang garuda masih dalam kondisi yang stabil. Pasalnya, Rupiah tidak berfluktuasi secara tajam.
Ada sejumlah hal yang menyebabkan itu terjadi, antara lain adanya kegiatan ekspor-impor dan masuknya aliran modal asing. Data terakhir, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sebanyak Rp68 triliun.
"Jadi Rupiah stabil sekarang. Yang suplai ada, yang jual ada, eksportir juga aktif, importir masuk, inflow masuk, jadi agak lebih berimbang. Makanya tidak terlalu fluktuasi dan ini dibantu dengan pasar DNDF (Domestic Non Deliverable Forward), banyak yang sudah lakukan hedging. Dengan hedging, pelaku pasar tidak terburu-buru beli ke spot market," tuturnya. (OL-8)
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved