Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Keberadaan generasi milenial menjadi pasar yang menarik bagi perbankan untuk digarap. Beragam produk dan feature perbankan terus diarahkan ke kalangan milenial yang diperkirakan mencapai 64,3 juta orang.
Salah satu yang aktif menggarap pasar milenial ialah Bank Mandiri. Kemarin bank terbesar di Indonesia itu menggelar Mandiri Youth Fest bertajuk Spirits of Millenials di Menara Mandiri, Jakarta.
Pada acara itu, pengunjung bisa membeli rumah dari 25 pengembang perumahan dengan kredit yang murah melalui fasilitas Mandiri KPR dengan harga rumah mulai Rp140 juta.
Executive Vice President Consumer Loans Group Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan generasi milenial merupakan generasi yang dinamis.
"Lewat program ini kami sekaligus ingin mengedukasi mereka untuk menggunakan uangnya secara bijak," kata Susatyo.
Pada ajang Mandiri Youth Fest, developer terkemuka, seperti Ciputra, Sinarmas Land, Jaya Real Property, Summarecon, Adhi Karya, PP Property, dan Gapura Prima menawarkan produk dengan konsep yang sesuai dengan generasi milenial.
Baca juga: Bank Mandiri Sasar Pendanaan Nonkonvensional
Mandiri KPR Milenial, lanjut Susatyo, merupakan salah satu upaya perseroan untuk merealisasikan target pertumbuhan bisnis KPR sebanyak dua digit pada tahun ini.
Pada 2018, portofolio KPR Bank Mandiri telah mencapai Rp43,05 triliun, tumbuh 7,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada event Mandiri Youth Fest diluncurkan juga program unggulan dari Mandiri KPR, yaitu Program Suku Bunga KPR Flat 0,54% selama 10 tahun serta Program Mandiri Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Milenial yang menawarkan skema angsuran berjenjang selama 5 tahun.
Ajarkan investasi
Bank Commmonwealth Indonesia termasuk bank yang aktif menggarap pasar milenial.
Dari survei yang dilakukan IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center didapat fakta hanya 10,7% dari pendapatan yang ditabung oleh generasi milenial, sedangkan 51,1% pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan.
"Ini memperlihatkan bahwa kesadaran berinvestasi di kalangan milenial masih belum terlalu besar," ujar Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya, dalam acara diskusi BizInsight di Jakarta, Selasa (26/2).
Ivan menjelaskan, menabung dan berinvestasi idealnya harus dilakukan sejak muda agar generasi muda dapat mewujudkan tujuan keuangannya di masa mendatang dan aman secara finansial ketika sudah tidak produktif lagi.
Idealnya dalam perencanaan keuangan ada tiga hal yang harus dipenuhi, yakni dana darurat, asuransi, dan investasi.
Ada beberapa prinsip keuangan yang dapat dilakukan dengan mudah. Salah satunya prinsip 20:30:50 yang berarti langsung mengalokasikan 20% dari pendapatannya untuk tabungan dan investasi (save), 30% untuk membayar cicilan dan hiburan (want), serta 50% untuk kebutuhan hidup sehari-hari (need).
Bank Commonwealth menjadi bank asing pertama yang berpartisipasi dalam Program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) yang diluncurkan OJK akhir tahun lalu. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved