Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pelaku UMKM Harus Berani Tampilkan Merek Lokal

MI
27/2/2019 10:05
Pelaku UMKM Harus Berani Tampilkan Merek Lokal
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) Arief Mulyadi (kedua kanan), berbicara didampingi Aktivis Brand Lokal Arto Soebiantoro (kanan) dan moderator St Eries Adlin, saat Bincang Pagi PNM dengan tema Strategi UMKM Membangun Brand di Jak( ANTARA/Audy Alwi)

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus berani mengenalkan merek produk lokal mereka ke masyarakat. Dengan begitu, keinginan dan minat masyarakat Indonesia atas produk lokal dan berwirausaha semakin meningkat.

"Saat ini, merek lokal masih sulit memperkenalkan diri ke publik. Ini jadi pekerjaan rumah bagi pelaku UMKM. Kami hendak mendorong optimisme masyarakat Indonesia semangat berwirausaha. Sudah banyak nasabah kami sukses dengan usahanya," ungkap Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi dalam diskusi Strategi UMKM Membangun Brand, di Jakarta, kemarin.

Arief menyampaikan saat ini PNM sedang fokus dalam program peningkatan mutu usaha nasabah. Dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), PNM memberikan pendampingan dan pembinaan kepada nasabah binaan, secara reguler dan klaster, berdasarkan pada kesamaan wilayah atau produk.

"Kami sudah melakukan pembinaan sebanyak 1.777 kali dengan peserta 70 ribu, dan sekitar 300 pelatihan ke arah pengembangan usaha pada online platform," tutur Arief.

Pembicara lainnya, brand activist Arto Soebiantoro menyebutkan merek atau brand ialah sesuatu yang memberikan perbedaan. Karena itu, brand sangat penting untuk membangun kualitas suatu usaha.

Sayangnya, masyarakat Indonesia cenderung membandingkan merek lokal dengan merek luar negeri untuk belajar. Padahal, jika mereka menelusuri perjalanan merek sendiri, itu berarti sudah belajar dengan sendirinya.

"Makanya fokus kita, bagaimana kita dapat mencintai Indonesia melalui brand. Ya brand lokallah yang jadi wadah kita buat belajar. Nggak perlu membandingkan diri dengan brand asing, kita pun bisa menjelajahi brand lokal dan belajar darinya," ungkap Arto.

Arto pun berpandangan membangun brand akan lebih mudah jika perusahaan masih kecil lantaran mudah dikelola dan dapat menentukan target pasar secara spesifik.

"Untuk itu, saya amat mengapresiasi PNM yang berfokus pada pembiayaan dan pendampingan usaha masyarakat menengah ke bawah, termasuk langkah-langkah mengemas brand. Dampak pertumbuhan ekonominya sangat terasa karena di Indonesia pengusaha kecil amat banyak jumlahnya," kata Arto.(*/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya