Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mendorong kerja sama ASEAN dalam bidang akuntabilitas dan transparansi. Khususnya dalam menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi dan kemajuan informasi seperti hari ini.
Saat ini menurut Wapres, dunia sedang menghadapi berbagai situasi ketidakpastian, antara lain ketidakpastian dalam hal ekonomi yang disebabkan oleh konflik di berbagai negara. Kalla khawatir hal tersebut akan berdampak kepada negara negara ASEAN.
“Dunia menghadapi masalah ketidak pastian, salah satu ketidakpastian adalah dalam bidang ekonomi yang disebabkan adanya konflik dari berbagai negara yang menyebabkan negara-negara ASEAN terimbas hal ini," tutur Kalla saat pada Joint Seminar Laying Foundation for Future Cooperation in Promoting Accountability and Transparency in Southeast Asia, di Hotel Sheraton, Jakarta, Selasa (26/2).
Namun, terlepas dari hal tersebut Wapres mengapresiasi keberhasilan ASEAN dalam membina kebersamaan diantara anggotanya hingga saat ini serta membangun kerja sama di berbagai bidang.
Hal tersebut menurut Kalla sangat penting, mengingat kawasan ASEAN berpenduduk besar, dengan keragaman etnis dan bahasa namun dapat bersatu.
Baca juga : ASEAN Train Jadi Momentum untuk Promosi Kebudayaan Indonesia
“ASEAN salah satu organisasi regional yang berhasil mengedepankan kebersamaan dan kerja sama dalam banyak hal. ASEAN berpenduduk mencapai 650 juta jiwa, dengan berbagai etnis dan bahasa, namun dalam perbedaan itu kita bersatu," terangnya.
Selain seminar ini dapat mendorong peningkata tata kelola yang baik, Wapres juga mengharapkan para pihak di ASEAN dapat bekerja sama dan menjalin hubungan yang baik sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
“Seminar ini akan memberikan bahan perbandingan, lesson learned dari masing-masing negara, sehingga dapat membuat program yang baik. Pertemuan antara ASEAN, antara Parlemen dan antara Supreme Audit dari masing-masing negara, tentunya akan memberikan hasil yang bermanfaat bagi kita semua”, ungkap Wapres menutup sambutannya.
Acara Joint Seminar ini merupakan kolaborasi tiga lembaga yaitu ASEAN, ASEAN Supreme Audit Institutions (ASEANSAI) dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Inisiatif ini muncul atas kebutuhan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara Badan Pemeriksa Keuangan, Pemerintah dan Parlemen di ASEAN. Kegiatan ini bertujuan mendorong tumbuhnya akuntabilitas dan transparansi serta kolaborasi antar lembaga.
Seminar dihadiri oleh lebih dari 100 pejabat senior dari ketiga lembaga serta perwakilan lembaga-lembaga ASEAN. (OL-8)
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Seminar ini merupakan bagian dari inisiatif ERIA untuk memperkuat memori institusional Asia Tenggara melalui Leadership Lecture Series.
HUBUNGAN diplomatik Indonesia-Rusia resmi berusia 75 tahun pada 3 Februari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved