Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mendorong kerja sama ASEAN dalam bidang akuntabilitas dan transparansi. Khususnya dalam menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi dan kemajuan informasi seperti hari ini.
Saat ini menurut Wapres, dunia sedang menghadapi berbagai situasi ketidakpastian, antara lain ketidakpastian dalam hal ekonomi yang disebabkan oleh konflik di berbagai negara. Kalla khawatir hal tersebut akan berdampak kepada negara negara ASEAN.
“Dunia menghadapi masalah ketidak pastian, salah satu ketidakpastian adalah dalam bidang ekonomi yang disebabkan adanya konflik dari berbagai negara yang menyebabkan negara-negara ASEAN terimbas hal ini," tutur Kalla saat pada Joint Seminar Laying Foundation for Future Cooperation in Promoting Accountability and Transparency in Southeast Asia, di Hotel Sheraton, Jakarta, Selasa (26/2).
Namun, terlepas dari hal tersebut Wapres mengapresiasi keberhasilan ASEAN dalam membina kebersamaan diantara anggotanya hingga saat ini serta membangun kerja sama di berbagai bidang.
Hal tersebut menurut Kalla sangat penting, mengingat kawasan ASEAN berpenduduk besar, dengan keragaman etnis dan bahasa namun dapat bersatu.
Baca juga : ASEAN Train Jadi Momentum untuk Promosi Kebudayaan Indonesia
“ASEAN salah satu organisasi regional yang berhasil mengedepankan kebersamaan dan kerja sama dalam banyak hal. ASEAN berpenduduk mencapai 650 juta jiwa, dengan berbagai etnis dan bahasa, namun dalam perbedaan itu kita bersatu," terangnya.
Selain seminar ini dapat mendorong peningkata tata kelola yang baik, Wapres juga mengharapkan para pihak di ASEAN dapat bekerja sama dan menjalin hubungan yang baik sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
“Seminar ini akan memberikan bahan perbandingan, lesson learned dari masing-masing negara, sehingga dapat membuat program yang baik. Pertemuan antara ASEAN, antara Parlemen dan antara Supreme Audit dari masing-masing negara, tentunya akan memberikan hasil yang bermanfaat bagi kita semua”, ungkap Wapres menutup sambutannya.
Acara Joint Seminar ini merupakan kolaborasi tiga lembaga yaitu ASEAN, ASEAN Supreme Audit Institutions (ASEANSAI) dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Inisiatif ini muncul atas kebutuhan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara Badan Pemeriksa Keuangan, Pemerintah dan Parlemen di ASEAN. Kegiatan ini bertujuan mendorong tumbuhnya akuntabilitas dan transparansi serta kolaborasi antar lembaga.
Seminar dihadiri oleh lebih dari 100 pejabat senior dari ketiga lembaga serta perwakilan lembaga-lembaga ASEAN. (OL-8)
Seminar ini merupakan bagian dari inisiatif ERIA untuk memperkuat memori institusional Asia Tenggara melalui Leadership Lecture Series.
HUBUNGAN diplomatik Indonesia-Rusia resmi berusia 75 tahun pada 3 Februari 2025.
Kerugian dari hubungan kerja sama pertahanan kedua negara tersebut adalah adanya potensi ketergantungan Indonesia pada ekonomi dan teknologi dari Tiongkok,
Sebanyak 65 peserta workshop, yang terdiri dari mahasiswa, mendapat kesempatan untuk belajar dan bermain alat musik tradisional Indonesia yaitu angklung dan gamelan.
ENAM Pelajar SMA Al Muslim Bekasi berhasil mengukir prestasi dengan terpilih untuk berpartisipasi dalam konferensi pelajar internasional Asia World Model United Nations (AWMUN) X
INDONESIA akan menjadi tuan rumah International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 yang membahas peran agama dalam pembangunan global
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved