Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PEMERINTAh berencana untuk menurunkan tarif Tol Trans Jawa untuk angkutan logistik. Namun, angkutan logistik dituntut untuk juga berbenah diri dengan menaati aturan muatan barang.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengaku bukan hal mudah untuk membuat truk-truk di Tanah Air mengangkut barang dengan volume yang sesuai ketentuan.
Sudah menjadi kebiasaan bagi pemilik truk untuk memuat barang sebanyak-banyaknya dalam sekali perjalanan.
Namun, ia melihat itu bukan sepenuhnya kesalahan pengusaha truk lantaran mereka hanya mengikuti permintaan pemilik barang sebagai pengguna jasa.
"Jadi ya beberapa truk kita memang tidak laik masuk tol. Masuk tol pun tidak akan bisa dipacu jadi lebih baik lewat jalan biasa saja," ujar Gemilang kepada Media Indonesia, Rabu (13/2).
Baca juga : Tarif Mahal Tol Trans-Jawa Segera Diakhiri Pekan Ini
Walaupun, truk yang digunakan baru, tetap saja kendaraan tidak akan bisa menyentuh kecepatan maksimum. Kebiasaan over dimension over load (ODOL) dinilai masih belum bisa dihilangkan.
"Truk kita memang didesain ODOL. Pada dasarnya, kita di jalan biasa sudah 'happy'. Apa lagi sekarang jalan biasa itu longgar karena banyak kendaraan pribadi yang berpindah ke Trans Jawa," ucapnya.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mendesak pemerintah untuk menindak tegas pihak-pihak yang masih bandel dalam hal pengangkutan barang berlebih.
"Ini jelas harus disanksi. Berikan saja denda yang tinggi, umumkan ke publik atau cabut izin operasional perusahaannya," tegas Zaldy.
Hal itu harus dilakukan karena selama ini truk-truk ODOL sudah menimbulkan kerugian bagi negara.
Kendaraan bermuatan berlebih membuat badan jalan cepat rusak. Artinya, pemerintah atau pengelola tol harus mengeluarkan dana lebih besar untuk pemeliharaan.
Sederhananya, jika seharusnya hanya perlu dilakukan dua tahun sekali, perawatan jalan jadi harus dilaksanakan satu tahun sekali karena kelakukan truk-truk ODOL. (OL-8)
SITUASI arus balik di sejumlah jalur utama wilayah Jawa Tengah terpantau mulai mengalami penurunan volume kendaraan pada Senin (7/4) pagi ini.
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung flag off atau pelepasan one way nasional dari Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung sampai Km 70 Gerbang tol Cikampek Utama.
MASIH ada 50% atau 1,1 juta kendaraan pemudik yang belum kembali ke Jakarta dan sekitarnya.
(KNKT) memantau tempat istirahat atau rest area di beberapa ruas Jalan Tol Trans-Jawa selama mudik lebaran 2025 dipadati pemudik. Hal ini memicu antrean kendaraan
KORLANTAS Polri akan melakukan normalisasi sistem One Way Nasional dari KM 70 Tol Cikampek hingga KM 414 Kalikangkung pada pukul 08.00 WIB, Minggu (30/3) karena penurunan volume kendaraan mudik
MENGANTISIPASI terjadinya lonjakan arus mudik Lebaran, mulai Kamis (27/4) siang pukul 14.00 WIB, skema satu arah (one way) nasional diterapkan dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Semarang-Batang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved