Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PRODUSEN ban asal Prancis, Michelin, mengakusisi pabrikan ban terkemuka Indonesia PT Multistrada Araha Sarana Tbk. Berdasarkan keterangan pers, Rabu (23/1), akuisisi itu dilakukan untuk memperkuat kehadirannya di pasar indonesia yang berkembang pesat.
Sejalan dengan strateginya, Michelin mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 80% PT Multistrada Araha Sarana Tbk (Multistrada), sebuah pabrik ban yang berbasis di indonesia.
Multistrada merupakan produsen ban lokal dengan kapasitas produksi 180 ribu Ton dan berhasil menghasilkan penjualan bersih sebesar US$281 juta pada 2017. Dengan transaksi ini Michelin akan memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia yang sangat menjanjikan
Chief Executive Office Michelin Group, Jean-Dominique Senard, mengatakan akuisisi itu merupakan peluang bagus bagi Michelin untuk memperluas operasinya di indonesia.
"Indonesia sebagai negara dengan populasi paling tinggi di Asia Tenggara memiliki potensi pasar yang terus tumbuh, dengan akuisisi ini Michelin mendapatkan kapasitas produksi yang berkualitas baik tanpa harus membuat fasilitas manufaktur baru," kata Jean.
Baca juga: Honeywell Dukung Teknologi Penanganan Misi Kemanusiaan
Sementara itu, Kepala Eksekutif Multistrada Pieter Tanuri, mengatakan pihaknya sangat bangga dengan apa yang kami capai dengan Multistrada.
"Kami yakin Michelin adalah mitra ideal untuk membawa Multistrada maju ke era pertumbuhan dan kesuksesan baru untuk semua pemangku kepentingan dan para karyawan," ujarnya.
Selain itu melalui akuisisi tersebut Michelin akan mengakuisisi 20% saham PT Penta Artha Impresi (Penta) untuk meningkatkan penjualan Michelin di indonesia dan memungkinkan mempunyai akses ke pasar utama.
Sinergi potensial di bidang manufaktur, penjualan dan pembelian diperkirakan mencapai US$70 juta per tahun dalam 3 tahun ke depan. Hal ini termasuk 20% saham di PT Penta dan sekitar 50 hektare lahan yang tersedia bernilai US$700 juta atau setara 6,3 kali pendapatan sebelum bunga pajak (EBITDA) selama 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2018. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved