UNTUK menumbuhkan bisnis secara fundamental dapat dilihat dari dua hal, antara lain pertambahan pendapatan dan memangkas 'lemak-lemak finansial'. Khusus berbicara mengenai 'lemak-lemak finansial', dunia usaha mana pun pasti mengenal atau pernah merasakan pos-pos dalam neraca keuangan mereka yang memberikan beban bagi laju perusahaan.
Bentuk-bentuk beban dalam neraca keuangan tersebut semisal aset-aset bisnis yang tidak optimal, pemborosan waktu produksi, hingga tingginya biaya pencarian dan penelusuran untuk pengadaan dan peremajaan inventaris kantor beserta aset-aset produksi. Meski demikian, segala macam biaya tersebut kini dapat ditekan dengan bantuan teknologi dan keberadaan dunia digital sehingga roda perusahaan berjalan lebih efisien.
Ralali.com merupakan perusahaan relatif baru alias start up yang menawarkan solusi untuk memotong 'lemak-lemak finansial' tersebut. Caranya dengan melakukan penekanan biaya pencarian dan penelusuran untuk pengadaan dan peremajaan inventaris kebutuhan dunia industri berupa MRO (maintenance, repair, and operational).
Saat kita membuka situs Ralali.com, tersedia menu-menu kategori produk mulai dari electrical, environmental, machine tools, hingga work tools. Merek-merek besar pun memercayakan distribusi daring produk mereka melalui Ralali, di antaranya Philips, Omron, 3M, Bosch, Honeywell, dan Vinilon.
"Dengan begitu, masa-masa pencarian serta penelusuran barang-barang industri secara tradisional, yaitu menggunakan media cetak, atau yang agak modern seperti penelusuran Google sudah dapat ditinggalkan karena kurang memberikan efisiensi bagi perusahaan," ujar Joseph Aditya, founder dan CEO PT Raksasa Laju Lintang (Ralali) dalam keterangan pers yang diterima, Jakarta, Senin (28/12).
Ralali mampu mempertahankan eksistensi dan meraih kepercayaan para pelaku bisnis Indonesia dalam hal memberikan efisiensi untuk pertumbuhan bisnis hingga kini. Ini setelah Joseph dan Irwan Suryady, (General Manager Raksasa Laju Lintang) bertemu dengan East Ventures, perusahaan venture capital asal Singapura. Ralali mendapatkan pendanaan yang membuat mereka mampu mendirikan kantor di Alam Sutra, Jelambar, dan Glodok.
Menurut Irwan, kesuksesan mereka itu tidak datang begitu saja. Sebelumnya, mereka rajin mengikuti acara yang mempertemukan perusahaan start up dan investor sejak baru berdiri pada 2013. Para pelaku start up membutuhkan pendanaan mencari investor yang tertarik menanamkan dana dan para investor mencari start up tempat mereka bisa berinvestasi. Singkat cerita, gayung pun akhirnya bersambut dengan kerja sama Ralali dengan East Ventures. (B-3)