Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Pemerintah Komit Dorong Pertumbuhan Industri Rotan

(Fer/E-2)
09/1/2019 02:30
Pemerintah Komit Dorong Pertumbuhan Industri Rotan
( ANTARA FOTO/Ampelsa)

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan industri rotan. Salah satu upaya yang dilakukan ialah membenahi segala persoalan terkait dengan tata niaga komoditas tersebut.

“Salah satunya mengenai berbagai proses perizinan yang terkait negara lain, akan kami cari celah hukumnya,” kata Enggar di sela peninjauan dan pelepasan ekspor produk kerajinan rotan CV Maju Jaya ke Prancis di Sentra Industri Rotan Trangsan, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (8/1).

Ia mengatakan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang menjadi kesepakatan Indonesia dengan Uni Eropa juga akan ditinjau kembali. “Mengenai kesulitan yang dihadapi akan kami tinjau. Pada sidang paripurna lalu Presiden sudah meminta kami melakukan kajian atau evaluasi peraturan yang bersifat merepotkan, baik dari sisi waktu maupun biaya. Ini agar dievaluasi karena kita menghadapi persaingan.”

Selain itu, pihaknya juga berupaya menjaga ketersediaan bahan baku dan keberlangsungan bahan baku rotan.

Menurut dia, di satu sisi ada beberapa perajin rotan yang mengaku kesulitan menjual dan meminta izin untuk bisa melakukan ekspor, sedangkan di sisi lain industri mebel menyampaikan keluhan mengenai sulitnya memperoleh rotan dengan harga layak.

“Dalam hal ini kami coba jembatani. Pada prinsipnya kami tidak akan izinkan ­ekspor rotan mentah, minimal harus setengah jadi. Bahkan kalau industri dalam negeri kebutuhannya banyak, tidak akan ada ekspor setengah jadi. Kalau ada, artinya menyelundup,” katanya.
Pihaknya pun akan mempermudah akses pasar para perajin rotan, termasuk dengan melibatkan mereka pada pameran-pameran besar seperti Trade Expo Indonesia.

Pemilik CV Maju Jaya, ­Mulyadi, yang sudah mengekspor furnitur sejak 1998, mengatakan sejauh ini ekspor te-rus berjalan dengan kuantitas 2-3 kontainer/minggu. “Untuk nilainya US$20 ribu-US$25 ribu/kontainer. Saya ekspor ke beberapa negara Eropa seperti Italia dan Prancis, serta Australia,” katanya. (Fer/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya