Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TOL Trans-Jawa kemarin telah resmi tersambung dari Merak, Jawa Barat, hingga Pasuruan, Jawa Timur. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiyartanto memastikan akan ada penyesuaian tarif bagi angkutan logistik yang melintasi tol dengan jarak tempuh yang panjang.
Untuk jarak pendek, pada setiap ruas, penghitungan tarif akan menyesuaikan nilai investasi. Secara rata-rata, tarif yang dibayarkan ialah Rp1.000 per kilometer (km). Namun, skema hitungan itu mungkin tidak akan berlaku dalam jarak panjang, terutama untuk angkutan logistik.
"Untuk perjalanan yang cukup jauh, misalnya dari Merak atau Jakarta ke Surabaya, nanti akan ada hitungan terpisah. Merak ke Surabaya itu sekitar 800 km, bukan berarti nanti kita bayar Rp800 ribu. Bukan begitu," jelas Sugiyartanto saat ditemui di Jembatan Tol Kaliluto, Jawa Tengah, kemarin.
Ia mengatakan pemerintah sebagai regulator, bersama para badan usaha jalan tol (BUJT) tengah mencari rumus penghitungan tarif jarak jauh sehingga tidak membebani pengusaha.
"Kami sedang pelajari ini. Diharapkan, awal bulan depan sudah ketemu rumusnya. Kita bahas sama BUJT, tarif jarak panjang gimana, jarak pendek gimana," ucapnya.
Tol Trans-Jawa untuk pertama kalinya akan digunakan dalam melayani arus mudik pada libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
"Yang pertama dipakai untuk mudik, yang kedua tahun depan insya Allah dari Merak-Banyuwangi sudah (terhubung)," kata Presiden Jokowi seusai meresmikan Tol Trans-Jawa di Jembatan Tol Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah, kemarin. Presiden berharap tol tersebut dapat memperlancar mobilitas barang, orang, dan logistik sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.(Pra/E-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved