Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MEMASUKI musim tanam rendeng (penghujan), PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) memastikan ketersedian pupuk urea bersubsidi Jawa Barat-Banten akan memenuhi kebutuhan petani hingga dua bulan ke depan.
Manager Humas PKC, Ade Cahya, mengungkapkan ketersediaan pupuk urea produksi holding PT Pupuk Indonesia (Persero) di Jawa Barat-Banten saat ini mencapai 137.438 ton atau 198% atau 2 kali lipat dari ketentuan stok 3 minggu kedepan yang seharusnya mencapa 53.002 ton.
"Petani juga saya minta tidak perlu khawatir. Ketersedian pupuk kita sangat melimpah. Dari gudang produsen hingga distributor kita sangat mencukupi. Stok pupuk akan terus bertambah dari produksi dua pabrik sebesar 3.500 ton per hari," kata Ade kepada Media Indonesia, Minggu (25/11).
Selain pupuk urea, ketersediaan NPK Phonska sebanyak 57.807 ton atau 320% dari ketentuan stok tiga minggu sebesar 11.214 ton dan kesiapan pupuk petrorganik sebanyak 10.886 ton atau 261% dari ketentuan stok tiga minggu sebesar 4.163 ton. "Kami selalu memastikan tidak akan ada kelangkaan di para petani," ucapnya.
Khusus di Karawang, Ade menjelaskan, gudang lini III PKC telah menyediakan pupuk urea bersubsidi sebanyak 6.519 ton atau 142% dari ketentuan tiga minggu sebesar 4.581 ton.
Kemudian, kesiapan ketersediaan pupuk petroganik sebanyak 783 ton atau 168% dari ketentuan stok tiga minggu sebesar 465 ton. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan stok pupuk NPK Phonska sebanyak 22.730 ton atau 1359% dari ketentuan stok tiga minggu sebesar 1.672 ton.
Sampai saat ini, PKC telah mendistribusikan pupuk urea bersubsidi di wilayah Jawa Barat-Banten sebesar 86% dari ketentuan 535.463 ton atau 460.656 ton. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved