PT Kereta Api Indonesia (persero) mengoperasikan Train Ticketing Machine (TTM). Fasilitas itu merupakan mesin pembelian tiket KA dalam bentuk vending machine (mesin penjual) yang dapat mengeluarkan tiket kereta api.
Produk ini semakin menambah daftar pelayanan pemesanan dan pembelian tiket yang sudah ada.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan dengan mesin ini masyarakat dapat melakukan pembelian tiket KA H-90 sampai dengan H-4 untuk maksimal empat penumpang dewasa dan empat infant pada mesin ini dengan cara memilih tanggal perjalanan, stasiun asal, stasiun tujuan dan jumlah penumpang. Serta menginput data berupa nama, nomor identitas, tanggal lahir, dan nomor telepon pemesan dan penumpang yang akan berangkat. "Melalui layar sentuh (touch screen) pada mesin TTM," ujarnya di Jakarta, hari ini.
Setelah memasukkan data-data tersebut, calon penumpang dapat langsung melakukan transaksi pembayaran melalui mesin ini. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu debit/kredit dan kartu prepaid tanpa dikenakan charge tambahan dan tanpa diskon channel, seperti pada pembelian tiket di loket.
Pada tahap awal, KAI akan menyediakan sembilan unit mesin tiket KA di Stasiun Gambir dan satu unit di Stasiun Bandung. Untuk tahap selanjutnya, perseroan mengoperasikan mesin ini di seluruh stasiun keberangkatan.
Selain itu, KAI juga menyediakan digital book dengan judul 'JejakKenanganKeretaApi di Jawa'. Buku digital itu membahas tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia, mulai dari awal rencana pembangunannya pada masa pemerintahan kolonial Belanda hingga saat ini, peran kereta api di era perjuangan kemerdekaan, hingga aset-aset heritage kereta api yang masih dipelihara oleh KAI hingga sekarang.
Buku digital ini disajikandalam format PDF Full Interactive dengan fitur pinch to zoom yang dilengkapi dengan audio video serta foto-foto. Masyarakat yang ingin mendapatkan buku digital ini dapat mengunduh secara gratis di App Store (iOS) dan Play Store (Android).
"Produk yang kami launching bertepatan dengan peringatan HUT KA ke-70 ini menjadi salah satu bukti bahwa KAI tak akan berhenti berinovasi demi peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa khususnya dan kemajuan perkeretaapian Indonesia pada umumnya," tambahnya.
KAI berharap dapat memberikan pengetahuan sekaligus masukan kepada masyarakat dan pemerintah. "Adalah tugas kita bersama untuk terus menjaga aset-aset heritage keretaapi sehingga dapat menjadi penyokong bagi pertumbuhan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat negeri ini," ujar Edi.(Q-1)