Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PENGEMBANG properti dengan portofolio beragam dan berpengalaman di Indonesia, PT PP Properti Tbk mengutamakan pengembangan recurring income di lahan yang sudah dimiliki sendiri. Di antaranya dengan membangun hotel, mal gaya hidup, MICE venue, dan heritage.
Director of Commercial & Hospitality PT PP Properti Tbk, Sinur Linda Gustina mengklaim perkembangan bisnis recurring income telah berkontribusi sebesar 7% dan menuju angka 15% dalam dua tahun ke depan. Selain itu, juga memberikan sumbangsih berupa pajak dan penyerapan tenaga kerja.
“Contoh dari bisnis hospitality sendiri berkontribusi 10% PB 1 dari pemasukan yang online ke dispenda setempat,” ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (30/10).
Sementara itu, total pendapatan bisnis hospitality dan komersial yang mencakup hotel dan mal gaya hidup pada 2018 ditargetkan mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 30% dari pencapaian di 2017.
Sejauh ini, ada lima hotel yang sudah dibangun oleh PP Properti. Park Hotel Cawang-Jakarta yang merupakan hotel bintang 3+ di area bisnis Cawang, Jakarta Timur; Prime Park Hotel Bandung, hotel bintang 4 yang ada di Bandung, Jawa Barat; dan PP University Puncak Bogor, learning center milik PT PP Persero Tbk serta pada 2018 mulai mengoperasikan Prime Park Hotel Pekanbaru, hotel bintang 4 dekat dengan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II dan Palm Park Hotel Surabaya, hotel berbintang 3 terintegrasi dengan Kaza City Mall.
Pada 2018, PT PP Properti Tbk mulai membangun Paramount Hotel & Resort, hotel bintang 5+ yang berlokasi di Mandalika, dengan menggandeng investor dari Amerika Serikat dan Dubai.
“Sedangkan untuk bisnis komersial, PP Properti telah mengembangkan lifestyle mall (mal gaya hidup) di Bekasi yaitu Lagoon Avenue Bekasi dan telah melakukan revitalisasi Pabrik Gula Colomadu menjadi wisata heritage De Tjolomadoe, yang berlokasi di Karanganyar, Solo, bekerjasama dengan PT PP (Persero) Tbk, PT Jasa Marga Properti, dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero),” tutur Linda.
Menurutnya, seluruh hotel yang dimiliki PP Properti menyasar pada segmen bisnis, leisure dan MICE. Sedangkan pada bisnis komersial, PP Properti sudah mengoperasikan Lagoon Avenue, mal gaya hidup di Bekasi atau sering disebut LaveB yang berada dikawasan Grand Kamala Lagoon.
“PP Properti juga tengah melakukan proses konstruksi Lave Sungkono dan Lave Dharmahusada di Surabaya. Ada juga KazaCity di Surabaya Timur, yang dilengkapi dengan Kaza Mall, Palm Park Hotel, Kaza Bowling dan Pawon Surabaya yang menyediakan masakan khas Surabaya dan Madura, salah satunya Bebek Sinjai,” terang dia.
Lebih lanjut, jelasnya, proyek komersial terbaru yang dibuka pada awal 2018 adalah De Tjolomadoe yang saat ini menjadi wisata heritage favorit di Solo.
Dukung pariwisata
Di tengah upaya pemerintah menggenjot sektor pariwisata di Tanah Air, PT PP Properti Tbk turut mendukung melalui pengembangan proyek usaha di bidang hospitality dan komersial yang dibangun di atas lahan milik sendiri. Tentunya, diutamakan yang berada di lokasi bisnis dan pariwisata. “Untuk itu, kita juga bersinergi dengan BUMN lain dan swasta,” imbuh Linda.
PP Properti dalam mengembangkan kawasan selalu melakukan feasibility study untuk menyesuaikan supply produk. Termasuk mengembangkan MICE berkapasitas besar yang dapat menampung hingga 1.000 orang dan membuat desain hotel dengan mengadaptasi kearifan lokal.
Linda menyebutkan, nilai investasi untuk bisnis hospitality pada 2018 sebesar Rp250 miliar dan akan meningkat di 2019 dengan jumlah Rp400 miliar. Sementara total investasi bisnis komersial sebesar Rp400 miliar pada 2018 dan dengan mengembangkan bisnis MICE yaitu convention dan office yang ditaksir bakal naik menjadi Rp600 miliar pada 2019. “Kalau ditanya modalnya dari mana, kita modal sendiri, pinjaman perbankan, dan partnership.”
Dalam bisnis, jelas Linda, PP Properti tidak sebatas hanya mencari untung bagi perusahaan tetapi juga memperhitungkan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan serapan angkatan kerja.
Menurut dia, bisnis hospitality saat ini pihaknya bisa menyerap 100 sampai 150 tenaga kerja perhotel.
Dengan demikian, dari total lima hotel yang telah terbangun ada sekitar 750 tenaga kerja yang terserap. Pada 2020 dengan total tujuh hotel, harapannya mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak yakni berjumlah 1.050 tenaga kerja.
Begitu pun dari segi bisnis komersial, tenaga kerja yang diserap secara langsung maupun tidak langsung mencapai 200 orang pada 2018 dan lebih dari 1000 orang pada 2020.
Bermodalkan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tidak sedikit serta sifat dasar masyakat lokal yang ramah, Linda optimistis, Indonesia akan mampu menjadi tuan rumah di sektor pariwisata dengan kemampuan melayani wisatawan domestik maupun internasional.
Ke depan, PT PP Properti Tbk juga akan terus membantu dengan mengembangkan strategi membangun kawasan mixed-use yang dilengkapi dengan hotel, mal gaya hidup, perkantoran dan convention. Cara itu dinilai efektif sebab masyarakat membutuhkan one stop destination yang saling ketergantungan (interface).
“Dibandingkan kompetitor, PP Properti memiliki kompetensi sekaligus untuk investasi, mengembangkan dan mengelola hotel, mal dan convention. Dengan tiga kluster bisnis yang dimiliki PP Properti yaitu residensial, komersial dan hospitality, semakin membuat PP Properti lebih lincah dalam mengembangkan produk,” tutur Linda.
Dalam kurun lima tahun ke depan, tambahnya, PP Properti masih akan mengembangkan bisnis recurring income secara nasional dan terus mengembangkan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata, PHRI, travel agent, event organizer, dan perusahaan internasional untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata.
Linda meyakini, hal itu dapat tercapai dengan didukung oleh pengembangan SDM yang dimiliki PP Properti. Apalagi, sebagai perusahaan, PP Properti sangat serius mengembangkan kompetensi seluruh karyawannya dan konsisten menerapkan budaya perusahaan atau corporate value. “Harapan kami, pemerintah akan memberikan kemudahan terutama dalam berinvesatasi dan mengurus perijinan PP Properti dalam mengembangkan bisnis recurring income di atas lahan milik sendiri,” pungkasnya. (Mut/S1-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved