Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Konektivitas Maritim Tingkatkan Perdagangan

Dero Iqbal Mahendra
29/10/2018 02:45
Konektivitas Maritim Tingkatkan Perdagangan
( YUSUF WAHIL / AFP)

UNTUK mendukung kelancaran perdagangan dunia, konektivitas menjadi hal yang utama. Apalagi, sebagai negara maritim, laut Indonesia menjadi medium yang memudahkan konektivitas tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Presiden Yusuf Kalla ketika menerima kunjungan Wakil Presiden Panama Isabel de Saint Malo de Alvarado, di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (26/10). “Laut itu bukan memisahkan, justru menyatukan,” tegas Kalla.

Dia mencontohkan Panama, yang terkenal dengan Terusan Panama-nya, memberikan peluang sebagai penghubung (hub) bagi negara-negara lain dalam meningkatkan perdagangan.

“Negara Anda sangat terkenal dengan terusannya. Panama memiliki aset penghubung yang baik. Negara-negara lain dapat memanfaatkannya,” puji Wapres.

Isabel Malo yang baru pertama kali datang ke Indonesia juga memuji kondisi geografis negara ini.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan Panama, geografis Indonesia jauh lebih luas dan memiliki potensi yang sangat besar menjadi hub dalam membuka perdagangan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Kedatangannya beserta rombongan menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi Panama ke Indonesia sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara pada 1979.

“Untuk itu kami datang ke sini karena kami ingin lebih dekat dengan negara-negara Afrika, Timur Tengah, dan Asia, termasuk Indonesia. Hal ini sejalan dengan politik luar negeri kami. Kami berharap Indonesia mendukung keingin­an kami,” jelas Wapres Malo yang juga merangkap Menteri Luar Negeri Panama.

Menurut Wapres, meskipun nilai perdagangan kedua negara sudah cukup baik, hal itu masih bisa ditingkatkan lagi. Untuk diketahui, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Panama pada 2017 mencapai US$130 juta.

Nilai perdagangan kedua negara pada semester pertama tahun 2018 pun meningkat sebesar 31,2% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017.

Wapres berharap Konferensi Samudra Dunia (Our Ocean Conference) 2018 di Bali, yang juga akan dihadiri Isabel Malo, nantinya akan memberikan peluang bagi negara-negara yang hadir untuk meningkatkan kerja sama, terutama di bidang maritim.

 Di akhir pertemuan, Wapres mengajak Isabel Malo untuk menikmati Bali. Selain memiliki banyak objek wisata, Bali juga sering dijadikan tempat berlangsungnya konferensi dunia, seperti IMF-World Bank Annual Meeting, yang baru saja diselenggarakan awal bulan ini.
“Bali lebih terkenal jika dibandingkan Indonesia,” canda Wapres menutup pertemuan.

Sehari sebelumnya, Isabel Malo juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Mereka sepakat meningkatkan kerja sama bilate­ral kedua negara di bidang ekonomi. Pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu Panama itu berlangsung di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI Jakarta, Kamis.

“Panama merupakan pintu masuk ke pasar Amerika Selatan untuk produk-produk Indonesia. Lebih dari 60% produk Indonesia masuk ke Amerika Selatan melalui Panama. Untuk itu, kami sepakat untuk berupaya meningkatkan kerja sama bilateral, terutama kerja sama ekonomi,” kata Menlu Retno.

Selanjutnya, kedua menlu dalam pertemuan itu juga membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama maritim dan kerja sama peningkatan kapasitas, antara lain di bidang kelautan, manajemen pelabuhan, dan pengembangan zona ekonomi eksklusif (ZEE). (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya