Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
NARASUMBER selanjutnya ialah yang sukses dari sebuah kebimbangannya harus memilih usaha apa yang akan mereka tekuni, Evi Gozali dan ibunya dengan iseng berjalan-jalan ke daerah-daerah perkebunan.
Sampailah mereka di suatu kebun anggur di kawasan Banjar, Grogak, Buleleng. Di sana sedang panen anggur waktu itu dan tampaknya hasil panen itu dibiarkan begitu saja oleh para petani di sana. Bahkan, salah seorang petani menjual anggur mereka dengan harga Rp500 per kilogram.
Itulah yang mengilhami Mulyati dan anaknya, Evi, membuka kilang anggur pada 2010 dan diberi nama Sababa", diambil dari nama Teluk Saba di Giayar, Bali. Semula Evi berpikir memproduksi jus anggur. Namun, ia memutuskan untuk memproduksi minuman anggur beralkhohol karena lebih menguntungkan dan dengan pertimbangan banyak wisatawan asing di Bali yang gemar minum anggur.
Dengan memberdayakan 175 petani anggur di Buleleng yang panennya dibayar 10 lipat lebih banyak dari tengkulak, langkah selanjutnya ialah memberi pelatihan dan penyuluhan harian kepada para petani, terutama menyangkut cara bertanam, memetik anggur, dan mengenali waktu panen.
"Itu bukan lahan kami. Akan tetapi, kami membeli produk mereka secara adil. Dulu produk mereka dibeli tengkulak Rp500 per kg. Kami membeli Rp5.000 per kg, tapi mereka juga harus bertani dengan benar," kata Evy.
Bertani dengan benar yang dimaksud Evy ialah merawat dan memupuk dengan baik serta tidak menjual hasil kepada tengkulak. Buah anggur juga baru boleh dipetik setelah 12 bulan. "Sebelumnya, mereka memanen di usia sembilan bulan, yang anggurnya disemprot pakai pewarna," kata dia.
Tengkulak yang membeli produk dengan murah sering kali juga menyebabkan para petani terlilit utang. "Nah, kami ingin petani di Indonesia seperti petani di luar negeri yang bangga pada profesi mereka. Mereka kini sudah pada tahap mandiri menuju sejahtera. Saya ingin mereka bisa menyekolahkan anak-anak mereka dengan baik karena penghasilan juga bagus. Asal jangan kawin lagi kalau sudah kaya," kata Evy tergelak.
Selain para petani diharuskan menanam dengan baik, Evy dan sang ibu, Ulyati Gozali, mengajarkan cara berinvestasi. Salah satu caranya ialah dengan mengajari petani menyisihkan penghasilan untuk membeli anakan sapi. "Dengan berinvestasi sapi, kotorannya bisa digunakan untuk pupuk anggur, kemudian setelah dipelihara beberapa tahun, nilai jual sapi juga bisa berlipat ganda," kata dia.
Sababay Winery bertujuan untuk mengangkat potensi Indonesia ke mata dunia. Berawal dari sebuah passion, Sababay Winery bertekad untuk membagikan inspirasi, keberanian, dan rasa percaya kepada generasi muda Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved