Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
HOLDING BUMN Tambang memproyeksikan nilai ekspor sebesar US$2,5 miliar pada 2018. Angka tersebut jauh lebih besar dari realisasi tahun sebelumnya yang hanya US$1,8 miliar.
Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan angka tersebut berasal dari hasil penjualan ekspor Inalum beserta tiga anak usahanya yakni PT Antam, PT Bukit Asam, dan PT Timah.
Antam, pada tahun ini, diproyeksikan membukukan penjualan ekspor terbesar yakni US$1,046 miliar, naik dari realisasi tahun lalu sebesar US$ 635 juta.
Sepanjang Januari-Juni 2018, Antam telah mencatatkan pendapatan usaha total baik ekspor dan domestik sebesar Rp11,8 triliun, naik 292% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp3 triliun.
“Kontributor terbesar penjualan ekspor Antam tahun ini diproyeksikan dari emas dan perak sebesar US$519 juta. Kemudian ada feronikel US$356 juta, nikel mentah US$128 juta, dan bauksit US$43 juta,” ujar Budi di Jakarta, Rabu (12/9).
Setelah Antam, kontributor terbesar kedua ialah Bukit Asam. Anak usaha Inalum di sektor pertambangan batu bara dan pembangkit listrik itu diproyeksikan mencatatkan penjualan ekspor US$829 juta, naik dari capaian tahun lalu US$573 juta.
Adapun, PT Timah diprediksi akan memberi kontribusi sebesar US$563 juta hingga akhir tahun ini dan Inalum sendiri diproyeksikan mengekspor aluminium senilai US$79 juta. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved