Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Rosatom Tawari Indonesia PLTN Terapung

Raja Suhud VHM
05/9/2018 11:31
Rosatom Tawari Indonesia PLTN Terapung
(Dok PLN)

PRODUSEN listrik tenaga nuklir Rusia, Rosatom menawarkan konsep pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terapung bila Indonesia akan mulai menggunakan nuklir sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

President of Rosatom Overseas Evgeny Pakermanov, saat menerima kunjungan PLN bersama tujuh rektor universitas dan pengamat energi di Moskow, Selasa (4/9), menjelaskan Rosatom tengah mengembangkan Floating Nuclear Power Plant (FNPP) pertama di dunia yang mungkin akan sesuai bagi kebutuhan di Indonesia yang memiliki banyak pulau dan berintensitas gempa yang cukup tinggi.

“Saat ini, kami sedang mengembangkan teknologi FNPP yang akan beroperasi pada 2019. Kami rasa teknologi ini akan sangat membantu jika diaplikasikan di Indonesia yang memiliki banyak pulau dan berintensitas gempa yang tinggi. Teknologi ini menjadi salah satu mitigasi dalam pengamanan penggunaan energi nuklir bagi pembangkit listrik. Kami siap untuk bekerjasama lebih detail dengan PLN perihal teknologi ini,” kata Pakermanov.

Rosatom memadukan energi nuklir dengan aset aset energi ketenagalistrikan, termasuk Nuclear Power Plant (NPP) untuk desain dan konstruksinya.

Rosatom saat ini menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar di Rusia, memproduksi 202.868 juta kwh di 2017 atau 18,9% total produksi listrik di Rusia.

Indonesia sebagai negara yang sangat cepat perkembangannya tentu kebutuhan kelistrikan tumbuh dengan cepat.  

"Kami siap mendukung PLN dalam hal tersebut jika kami dibutuhkan, ” ujar Pakermanov.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R Abumanan mengatakan beberapa wilayah di Indonesia, memiliki intensitas gempa yang banyak karena Indonesia merupakan area dari Ring of Fire.

"Oleh karena itu kami tertarik kepada teknologi dan pengamanan dari penggunaan nuklir yang dilakukan oleh Rosatom,” ujar  Djoko. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya