Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Krisis Turki dan Argentina bikin Goyang Kurs di Emerging Market

Tesa Oktiana Surbakti
31/8/2018 19:35
Krisis Turki dan Argentina bikin Goyang Kurs di Emerging Market
(AFP PHOTO / RIZWAN TABASSUM )

TIDAK cuma rupiah, hampir seluruh mata uang negara emerging market mengalami depresiasi, termasuk rupee India. Pelemahan kurs dibayangi sentimen krisis ekonomi yang melanda Turki dan Argentina.

Rencana Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan tarif bea masuk impor terhadap komoditas asal Tiongkok senilai US$200 miliar juga turut menambah sentimen negatif. Kinerja bursa saham di berbagai wilayah pun terguncang.

Saat ini, pelemahan nilai tukar peso Argentina telah mendekati rekor terendah, yakni 40% terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis waktu setempat. Padahal, Bank Sentral Argentina telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 60%.

Senasib dengan peso, kurs lira Turki terus merosot tajam. Sejak awal tahun, lira sudah kehilangan setengah nilainya terhadap dolar AS. Guncangan ekonomi Turki ikut diperparah dengan pemberlakuan sanksi dari AS, yang disusul mundurnya seorang Deputi Gubernur Bank Sentral Turki.

Rupee India pun mengalami depresisasi tajam. Pada perdagangan Jumat (31/8), nilai tukar rupee India anjlok pada rekor terendah, yaitu 71 rupee terhadap dolar AS. Kondisi tersebut dipengaruhi gerakan arus modal keluar (capital outflow) dari negara berkembang.

Setelah rupee, depresiasi nilai tukar juga menyasar rupiah Indonesia hingga menyentuh level Rp 14.750 per dolar AS, rekor terendah sejak krisis ekonomi 1998.

"Gejolak krisis ekonomi yang terjadi di Argentina dan Turki ini membebani kurs mata uang emerging market, khususnya di Asia. Masalah kedua negara (India dan Indonesia) turut dipengaruhi defisit transaksi berjalan yang semakin melebar. Pun kebijakan menaikkan suku bunga acuan gagal menahan laju pelemahan kurs," tutur Ken Chung, pengamat ekonomi Mizuho Bank.

Meski memiliki imbal hasil tinggi, nilai tukar won Korea Selatan pun melemah 0,4% terhadap dolar AS. Situasi serupa turut dialami dolar Australia dan rand Afrika Selatan, yang masing-masing anjlok sebesar 0,6% dan 0,85 dari dolar AS. (AFP/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya