Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Penipuan online makin marak menjerat masyarakat.  

Meski Ada Tekanan Suku Bunga, Properti 2018 Diyakini Lebih Baik

Micom
24/5/2018 19:40
Meski Ada Tekanan Suku Bunga, Properti 2018 Diyakini Lebih Baik
(DPD REI DKI Jakarta merilis hasil survei Riset Properti 2018 di Jakarta, Rabu (23/5). Dok REI DKI)

PELEMAHAN nilai tukar rupiah yang berdampak pada keluarnya kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,5% tak membuat optimisme para pengembang properti meluntur.

Hal itu dikatakan Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman kepada wartawan saat pemaparan hasil survei Riset Properti yang dilakukan DPD REI DKI Jakarta.

"Kondisi properti saat ini memang sedang menghadapi tekanan akibat melemahnya rupiah terhadap dolar AS dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), namun demikian pengembang dan pasar properti harus tetap optimistis kondisi 2018 akan semakin membaik," terang Amran.

Ia bahkan tak ragu menyampaikan bahwa sebanyak 55% pengembang anggota REI DKI Jakarta masih yakin kondisi properti 2018 akan tetap sama dengan tahun sebelumnya, dan 34% lainnya optimistis kondisi properti 2018 lebih baik.

"Mayoritas tetap merencanakan mengembangkan perumahan sederhana, menengah atas dan apartemen, dengan prioritas kebutuhan infrastruktur berupa air bersih dan jalan," ujarnya

Ia melanjutkan, sebagai gambaran optimisme tersebut, pada tahun ini sebanyak 33% pengembang anggota REI Jakarta membutuhkan capital expenditure (capex) antara Rp100 miliar sampai Rp500 miliar.

Di tengah optimisme tersebut, hasil riset juga menyatakan bahwa industri realestat akan sangat terdampak oleh kebijakan pemerintah, yakni perpajakan, perizinan, suku bunga kredit. Khusus di DKI Jakarta perizinan masih menjadi tantangan tersendiri.

Survei mencatat birokrasi menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi proses perizinan. Sebanyak 69% responden menyatakan lebih mudah memperoleh perizinan di luar DKI Jakarta dibandingkan dengan di DKI Jakarta.

Hasil riset tersebut dapat digunakan sebagai dasar oleh para pelaku industri, pemerintah maupun stakeholder untuk mengambil kebijakan atau tindakan.

Menurut Wakil Ketua Bidang Riset & Luar Negeri DPD REI DKI Jakarta Chandra Rambey, riset kali ini dilakukan untuk mengetahui persepsi anggota REI DKI Jakarta tentang Perkembangan Industri Realestat.

"Riset dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengumpulan data primer berupa survei melalui penyebaran kuesioner atau wawancara, yang bertujuan untuk mengetahui siapa responden, apa yang dipikirkan dan dirasakan, atau kecenderungan suatu tindakan”.

Responden yang dituju ialah para pengembang anggota REI DKI Jakarta, dengan kurun waktu survei selama Februari–April 2018. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya