Rupiah Jadi Sorotan di Raker Terakhir DPR dengan Agus Marto

Fetry Wuryasti
22/5/2018 15:05
Rupiah Jadi Sorotan di Raker Terakhir DPR dengan Agus Marto
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

KOMISI XI DPR menggelar rapat kerja (raker) terakhir dengan Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 dan pada deputi gubernur.

Dalam kesempatan itu, Gubernur BI Agus Martowardojo, yang akan purnatugas pada Kamis (24/5) mendatang, menyampaikan presentasi mengenai kinerja Bank Indonesia selama lima tahun

Di sisi lain, sejumlah anggota komisi XI DPR menyoroti persoalan rupiah yang terus menerus tertekan, meski BI telah menaikkan suku bunga acuan.

Mukhamad Misbakhun dari Fraksi Partai Golkar meminta refleksi ke depan bagaimana Bank Indonesia mesti menjadi bank sentral secara fungsi dan kedudukan dan mesti direvitalisasi. Fungsi BI mesti dirumuskan lagi, apakah cukup hanya menjaga stabilitas nilai tukar dan kebijakan moneter semata, sebab, dia melihat tantangan negara juga telah berubah.

"Mei 2013 rupiah ada di level 9.700. Pada Mei 2018 rupiah tembus di 14.200. Ada selisih sekitar 4.200 yang diwariskan. Ini akan menjadi catatan bagi Gubernur BI. Level 14.000 per dolar AS ini menjadi notifikasi baru akan kemana rupiah dibawa apakah dengan menyederhanakan redenominasi atau lainnya," ujar Misbakhun, di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (22/5).

Cadangan devisa pada Mei 2013 tercatat US$105 miliar, dan kini Mei 2018 sebesar US$124,86 miliar setelah dikurangi selama tiga bulan sebelumnya sebesar US$7,2 miliar untuk stabilisasi nilai tukar.

Dari Fraksi PKS, Refrizal yakin memang salah satu tugas BI ialah menjaga stabilitas rupiah. Namun melalui sistem negara, dia mempertanyakan langkah yang mesti dilakukan untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

Dari Fraksi Nasdem Johnny Plate menyatakan beberapa catatan, yang harus menjadi tantangan dan bukan bagian kegagalan.

"Yaitu tekanan rupiah yang besar harus secara taktis harus diatasi dengan kerja sama lintas sektor sehingga rupiah kembali bertahan seusai asumsi makro," tukas Plate. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya