Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PERUSAHAAN asuransi jiwa, Manulife Indonesia, menorehkan kinerja positif sepanjang 2017 lalu. Pertumbuhan bisnis yang semakin kuat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi domestik dengan capaian Produk Domestik Bruto (PDB) per 2017 sebesar 5,07 persen.
"2017 menurut Manulife adalah tahun yang kuat. Kami sangat senang dengan kinerja yang dihasilkan. Dari tahun ke tahun semakin membaik, sehingga kami percaya masa depan perusahaan ke depan akan bagus sekali. Begitu juga dengan ekonomi Indonesia," ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/5).
Moncernya kinerja perusahaan tercermin dari perolehan total laba komprehensif yang meningkat 290 persen, dari semula Rp 0,7 triliun per 2016 menjadi Rp 2,6 triliun per 2017. Manulife Indonesia juga mencatat pertumbuhan pada total premi dan deposit tahun 2017 sebesar Rp 25 triliun atau mengalami kenaikan 34 persen dari 2016 sebesar Rp 18,6 triliun.
Pun, perusahaan berupaya mempertahankan posisi modal yang kuat guna mendukung operasi bisnis keseluruhan. Di antaranya melalui Risk-Based Capital (RBC) perusahaan sebesar 582 persen untuk bisnis konvensional dan 372 persen untuk Tabarru' syariah. Jonathan mengatakan kedua komponen tersebut melebihi batas minimum yang ditetapkan pemerintah.
"Kami sudah menjalani bisnis asuransi di Indonesia selama 33 tahun. Unit bisnis kami juga sangat beragam seperti reksa dana, asuransi dan dana pensiun. Inovasi layanan menjadi modal kami untuk memenuhi kebutuhan nasabah," imbuh Jonathan.
Sampai saat ini, Manulife Indonesia telah melayani lebih dari 2,4 juta nasabah di berbagai wilayah Tanah Air. Perusahaan optimistis masih menjadi salah satu layanan asuransi unggulan yang diminati masyarakat. Tercermin dari pertumbuhan total premi bisnis baru yang naik 19 persen, dari Rp3,7 triliun pada 2016 menjadi Rp4,4 triliun pada 2017. Komitmen terhadap nasabah juga ditunjukkan dengan membayar klaim asuransi mencakup penyerahan polis, anuitas dan manfaat lain, senilai Rp6,6 triliun sepanjang tahun lalu.
"Soal kekuatan finansial kami punya ekuitas sebesar Rp 11 triliun. Walaupun kita bayar klaim hampir Rp7 triliun pada tahun 2017, namun kekuatan finansial kami cukup tinggi. Jadi sangat-sangat kuat," tukasnya.(A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved