Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
BANK Indonesia sedang melaksanakan rapat dewan gubernur untuk merespon pengetatan moneter dari AS dan negara-negara dengan hard currency.
Bank Indonesia diprediksi hanya akan menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25bps. Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan langkah Bank Indonesia terlambat untuk menaikkan suku bunga acuan 7 Day Repo Rate.
"Seharusnya Maret lalu 7Day Repo Rate dinaikkan 25 bps untuk menekan keluarnya dana asing. Selain itu ekspektasi pasar masih cemas soal rentetan aksi terorisme. Pagi ini kan ada serangan lagi di Riau. Ini jadi sentimen negatif buat pasar," ujar Bhima saat dihubungi, Rabu (16/5).
Rupiah sendiri terpantau merujuk pada Bloomberg telah tembus 14.100 dan bertengger di 14.108, atau melemah 71 poin (0,5%).
Pasar, kata Bhima, telah berekpektasi setidaknya suku bunga kebijakan naik 50 bps pada bulan Mei ini, kemudian dilanjutkan 25bps pada rapat dewan gubernur di Juni nanti. "Jadi total harapannya bisa 50-75 bps 7 Day Repo Rate naik."
Kenaikan ini dia lihat tidak akan mengganggu dan membebani dunia usaha. Sebab, bunga acuan naik prediksinya tidak langsung ditransmisikan ke kenaikan bunga kredit.
Kondisinya saat ini likuiditas bank masih cukup gemuk dengan CAR 22% dan LDR di 89,6%. Jadi tidak langsung memberatkan dunia usaha.
"Justru dengan bunga acuan yang naik 25-50 bps, investasi asing masih tertarik masuk ke Indonesia. Ada supply permodalan terutama di pasar sekunder. Perusahaan bisa lebih banyak terbitkan obligasi dan saham untuk cari modal," ungkap Bhima.
Tapi sayangnya, kata Bhima, BI akan konservatif hanya menaikan 25 bps. Akibatnya kemungkinan rupiah ada penguatan tapi tipis dan temporer.
"Bisa menahan outflow, tapi efeknya tetep kecil. BI agak hati-hati karena pressure dari pemerintah untuk tahan bunga acuan dan lebih mempertimbangkan pertumbuhan kredit. Presiden dahulu sempat menyinggung soal bank malas salurkan kredit karena bank melihat risiko dunia usaha juga besar," tukas Bhima. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved