Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Inalum Rombak Direksi

Cahya Mulyana
12/4/2018 18:40
Inalum Rombak Direksi
(ANTARA)

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum untuk pertama kalinya menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai induk holding industri pertambangan.

Agenda RUPS membahas perubahan terkait anggaran dasar dan susunan pengurus perseroan dilaksanakan untuk mempercepat proses sinergi dari masing-masing perusahaan holding industri pertambangan.

RUPS dibuka dan dipimpin oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno sebagai kuasa pemegang saham yang dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris dan sireksi Inalum; Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah serta beberapa pejabat Kementerian BUMN lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menjelaskan beberapa perubahan terkait anggaran dasar dan susunan pengurus perseroan dilaksanakan untuk mempercepat proses sinergi dari tiap perusahaan holding industri pertambangan.

“Beberapa perubahan telah ditetapkan dalam RUPS dalam rangka mempercepat proses konsolidasi di internal holding industri pertambangan, mohon doa restunya agar proses tersebut berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan sehingga holding industri pertambangan mampu menjadi perusahaan kelas dunia,” ungkap Budi dalam keterangan resmi kepada Media Indonesia, Kamis (12/4).

Dalam susunan pengurus perseroan tersebut terdapat beberapa wajah baru yang mengisi. Misalnya, Fajar Harry Sampurno yang menjabat komisaris utama. Fajar lahir di Blitar, Jawa Timur pada 18 April 1966.

Ia meraih gelar S1 dari Universitas Brawijaya, gelar Master of Business Administration dari Monash University, dan gelar Doctor of Philosophy dari University of Iowa, USA. Saat ini Fajar menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media di Kementerian BUMN.

Kewmudian, Muhammad Munir yang menjabat komisaris. Ia lahir di Kendal, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1958. Munir adalah seorang tokoh militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil KSAD pada 2013 hingga 2015.

Saat itu Munir didaulat sebagai orang nomor dua di TNI-AD menggantikan Letjen TNI Moeldoko yang menjadi KSAD. Ia merupakan alumnus Akademi Militer di Magelang tahun 1983 dan berasal dari kecabangan infanteri.

Munir tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Ia pernah menjadi Ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian menjabat Kasdivif 1/Kostrad, Kasdam Jaya, Pangdivif 2/Kostrad, Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad, Wakasad, Pati Mabes TNI dan terakhir beliau menjabat sebagai Sekjen Wantannas hingga tahun 2016.

Nama baru lainnya, Orias Petrus Moedak yang menduduki posisi direktur keuangan. Ia lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 26 Agustus 1967.

Berbekal pengalaman yang mumpuni di dunia keuangan Orias berhasil menduduki beberapa posisi strategis yang pernah dijabat seperti Direktur Utama PT Pelindo III, Direktur Keuangan PT Pelindo II, Direktur Corporate Finance PT Bahana Securities, Managing Director Head of Indonesia Coverage Daiwa Capital Markets Singapore Limited, Senior Auditor Ernst & Young dan terakhir sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA hingga tahun 2018.

Lalu, ada pula Ogi Prastomiyono yang menjabat direktur layanan strategis. Ia lahir di Bogor, Jawa Barat pada 21 Mei 1961. Meraih gelar BSc dari Institut Pertanian Bogor pada 1984, gelar Master dari Institut Ekonomi, Boulder Colorado, AS pada 1992 dan gelar MBA dari Universitas Notre Dame, Indiana, AS pada 1994.

Ogi memulai karier perbankannya di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 1986 sebagai loan offficer di Divisi Kredit Perkebunan dan posisi terakhirnya di Bank Exim adalah kepala divisi penelitian & pengembangan pada 1999.

Setelah penggabungan Bank Mandiri, Ogi ditunjuk sebagai kepala grup kepatuhan dari Juli 1999 hingga Januari 2001. Pada saat itu ia menjadi Kepala Proyek dari Tim Kerja IPO hingga Bank Mandiri menjadi perusahaan terbuka pada bulan Juli 2003.

Pada Desember 2003, Ogi ditunjuk sebagai Direktur Bank Syariah Mandiri hingga Juni 2005. Kemudian di Juni 2005, ia ditempatkan sebagai kepala grup kepatuhan di Bank Mandiri. Dari Januari 2006 hingga 2007 Ogi ditunjuk sebagai kepala grup audit internal.

Pada Mei 2008, ia ditunjuk sebagai Direktur Bank Mandiri, bertanggung jawab untuk kepatuhan dan sumber daya manusia. Posisi terakhir Ogi di Bank Mandiri adalah sebagai direktur operasi. (A-2)

Berikut susunan lengkap pengurus Inalum per 11 April 2018:

Susunan Dewan Komisaris

1. Komisaris Utama : Fajar Harry Sampurno

2. Komisaris : Agus Tjahajana Wirakusumah

3. Komisaris : Purbaya Yudhi Sadewa

4. Komisaris : Muhammad Munir

Susunan Direksi

1. Direktur Utama : Budi Gunadi Sadikin

2. Direktur Keuangan : Orias Petrus Moedak

3. Direktur Layanan Strategis : Ogi Prastomiyono

4. Direktur Pengembangan Bisnis (merangkap Direktur Pelaksana) : Oggy Achmad Kosasih

5. Direktur Produksi : Sahala Hasoloan Sijabat

6. Direktur Umum dan Human Capital : Carry Mumbunan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya